Adelle adalah seorang diplomat Australia. Namanya dikenal sebagian masyarakat Indonesia sejak tampil di acara unjuk bakat yang digelar Trans7. Lebih dari sembilan juta orang warga Indonesia menonton acara bertajuk 'Asing Star' ini. Dalam acara ini, para ekspatriat unjuk bakat menyanyikan lagu-lagu Indonesia.
Nah, Adelle yang menjabat sebagai Sekretaris Ketiga di Kedubes Australia di Jakarta rupanya telah melaju hingga babak grand final dalam kompetisi ini. Tak hanya Adelle, koleganya yang bekerja di AusAid, Jeremy Stringer, juga ikut serta dalam kompetisi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keduanya adalah diplomat Australia yang menyanyi," ujar Rudd dalam video itu. Rudd duduk diapit Adelle dan Jeremy.
"Orang-orang ini benar-benar tahu cara bernyanyi, tidak hanya bagaimana menyanyi, tapi bagaimana menyanyi dalam bahasa asing," imbuh Rudd.
Adelle menyukai kegiatan menyanyi dalam bahasa Indonesia ini. Bagi dia, menyanyikan lagu berbahasa Indonesia semacam itu bukan kali pertama. Saat tinggal di Yogyakarta karena menjalani pendidikan selama satu semester di Fakultas Ilmu Budaya UGM, Adelle pernah punya grup band. Personelnya berasal dari berbagai macam negara. Mereka pun menyanyikan lagu berbahasa Indonesia. Salah satu lagu Indonesia yang pernah dinyanyikan Adelle selain Bengawan Solo adalah Selimut Hati yang dipopulerkan Dewa 19.
Bahasa Indonesia sebenarnya bukan bahasa yang demikian asing bagi Adelle. Sebab di umur 13 tahun, dia pernah mempelajarinya. Bagi Adelle, dia mempelajari bahasa Indonesia karena ingin berlibur ke Indonesia. Namun lebih dari itu, dia malah sempat kuliah, menjadi diplomat dan berkesempatan tampil dalam acara televisi lokal Negeri Zamrud Khatulistiwa ini.
Menurutnya, musik adalah elemen penting untuk mengetahui budaya dan kehidupan masyarakat dari daerah lain. Mempelajari dan menyenyikan lagu dari negara lain merupakan cara yang baik untuk menunjukkan rasa hormat pada negara lain. Disadari atau tidak melalui lagu dan kebudayaan bisa terjalin hubungan yang baik antara dua negara.
Sebagaimana bule lainnya, Adelle juga agak cadel saat mengucapkan kata-kata dalam bahasa Indonesia. Tapi dia toh tetap percaya diri. "Saya senang mereka menertawakan saya," ucap Adelle.
"Ini semua bagian menuju keberhasilan," imbuhnya.
Sebelumnya Adelle pernah magang selama sebulan di sebuah kantor hukum di Jakarta, Hadiputranto, Hadinoto & Partners, perusahaan anggota dari Baker Mackenzie Internasional. Pada tahun 2005 ia adalah salah satu dari delapan mahasiswa Australia yang berkesempatan menerima beasiswa Yayasan Pendidikan Mitsui. Karena itu dia berpartisipasi dalam studi tur selama tiga pekan di Jepang.
Di waktu luangnya, Adelle suka menghabiskan waktu dengan menulis di blog, berdiskusi, membaca, travelling dan juga belajar bahasa.
(vit/nrl)











































