Ditemui di sebuah kafe di bilangan Jakarta, Selasa (10/1/2012) malam, Chandra kini tampak lebih bugar. Penampilannya pun lebih santai, beda dengan saat masih menjadi pimpinan KPK.
"Sekarang masih pengangguran," seloroh Chandra saat ditanya apa aktivitasnya sekarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terakhir, dia tampil sebagai narasumber dalam diskusi bertema pencucian uang di Hotel Mega Anggrek, Jakarta Barat, Selasa (10/1) lalu. Dalam kesempatan itu, dia mengungkap idenya terkait masalah pencucian uang.
Pria kelahiran Jakarta, 25 Februari 1967 ini mengusulkan agar ada perlindungan hukum bagi seseorang yang melaporkan tindak pidana pencucian uang. Termasuk kepada pengacara yang membelanya.
"Di Indonesia belum ada aturan itu. Di AS (Amerika Serikat) ada ketentuan kalau lawyer curiga kliennya lakukan transaksi pencucian uang, dia bisa di-disclose membuka ke PPATK AS. Dengan begitu, dia terbebas, hanya memberitahu saja," ungkapnya.
Chandra juga sempat menuturkan cerita menarik terkait aktivitas barunya ini. Dia kini boleh menerima honor dari setiap ceramahnya, sebuah hal yang sempat dilarang dulu ketika masih menjabat sebagai pimpinan KPK.
"Sekarang sudah boleh dong,"ucapnya sambil tertawa.
Selain ceramah antikorupsi, kini mantan aktivis UI ini juga sibuk menjaga kebugaran. Dia sedang mencoba rajin kembali berolahraga, terutama saat di rumah.
"Saya mau pakai lagi sepeda statik, mau olahraga lagi ah," ucapnya.
Ditanya kapan rencana kembali beraktivitas sebagai pengacara, Chandra belum mau mengungkapkannya. Meski firma hukum 'Assegaf Hamzah and Partner' masih berkibar, dia mengaku kini belum aktif lagi sebagai pengacara dan memilih jadi penceramah.
"Lumayan juga honornya," canda pengacara yang pernah aktif di YLBHI ini.
(mad/vit)