Wangari Maathai, Perempuan Afrika Pertama Peraih Nobel Tutup Usia

Wangari Maathai, Perempuan Afrika Pertama Peraih Nobel Tutup Usia

- detikNews
Senin, 26 Sep 2011 17:45 WIB
Jakarta - Wangari Maathai, perempuan Afrika pertama yang memenangkan Nobel dalam bidang perdamaian tutup usia Minggu (25/9/2011) malam dalam usia 71 tahun. Maathai meninggal karena mengidap kanker.

Dia meninggalkan 3 orang anak dan seorang cucu. Ia mendapatkan Nobel di bidang perdamaian karena aktivitasnya di bidang sosial dan lingkungan melalui gerakan Green Belt yang dirintisnya pada 1977.

"Keluarga Profesor Wangari Maathai mengumumkan dia meninggal pada tanggal 25 September 2011, di rumah sakit Nairobi, setelah perjuangan panjang melawan kanker. Dia ditemani bersama dengan orang-orang tercintanya hingga saat-saat terakhirnya itu," demikian seperti dilansir The Guardian, Senin (26/9/2011).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maathai merupakan pelopor dalam banyak bidang. Setelah mendapatkan beasiswa di AS, ia kembali ke Kenya dan menjadi wanita pertama di Timur dan Tengah Afrika untuk mendapatkan gelar PhD. Maathai juga profesor wanita pertama University of Nairobi, Kenya tempat ia mengajar kedokteran hewan.

Maathai pernah menjabat sebagai asisten menteri dalam pemerintahan Presiden Mwai Kibaki dari 2003-2005. Namun, pemberontakan terhadap pemerintah harus membuat Maathai kehilangan kursinya.

Kemudian Maathai bergabung dengan perjuangan melawan rezim yang represif dan korup dari Daniel Arap Moi yang membawanya ke dalam konflik dengan pemerintah. Beberapa kali Maathai pernah dipukuli dan ditangkap sehingga membuatnya menjadi pahlawan di Kenya karena keberaniannya itu.

Dalam pemberian Nobel Perdamaian pada tahun 2004, dikatakan bahwa tindakan uniknya telah menarik perhatian terhadap penindasan politik, nasional, dan internasional.

"Kepergian Profesor Maathai adalah kesedihan yang mendalam bagi semua orang yang mengenalnya. Karena ia telah membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, lebih damai dan sehat," kata salah seorang kerabatnya.

(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads