"Saya bersumpah demi Allah, istri saya cuma satu. Masalah istri pun suka di-blow up ke mana-mana. Kadang-kadang yang bukan masalah, dipermasalahkan," ujar Sutarman.
Dia menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya pada acara pisah sambut Kapolda Metro di Balai Pertemuan Metro Jaya, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (7/10/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus pilih, fakta mana yang harus disampaikan pada masyarakat," tutur dia.
Jika fakta yang disampaikan pada masyarakat adalah kekerasan, investor tidak
akan datang ke Jakarta. Namun jika fakta yang disampaikan tentang keindahan,
maka investor akan berbondong-bondong berinvestasi ke Jakarta. Begitulah pendapat Sutarman.
Sutarman juga berjanji akan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk menyelesaikan permasalahan Ibukota. Dia juga akan menggunakan seluruh kekuatan di Polda Metro untuk membuat warga Jakarta aman dan nyaman.
"Kita harus satukan visi dan misi. Kita harus jalan bersama, gandeng tangan. Sehingga kita mampu menciptakan suasana yang nyaman," sambungnya.
Sutarman mengawali karier polisi sebagai Kasatlantas Polres Bandung di Polwil Priangan. Lalu menjadi Kapolsek Dayeuhkolot, Kasatlantas Polres Sumedang, lalu dimutasi ke Polda Metro Jaya, Nusa Tenggara, Sumsel dan Direskrim Polda Jatim.
Pada tahun 2000, Sutarman menjadi ajudan Presiden RI, Kapolda Kepri, Kaselapa Lemdiklat Polri, Kapolda Jabar, lalu sekarang Kapolda Metro Jaya.
Sutarman menggantikan Timur Pradopo yang hanya beberapa bulan menjadi Kapolda Metro Jaya. Timur selanjutnya menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri, dan selanjutnya akan mengikuti fit and proper test Kapolri di DPR.
(nik/vit)