Di salah satu kecamatan di Bone, kabupaten dari 9 Kabupaten/Kota dapil Sulsel II, Andi mengaku kerap dipalak konstituen. Andi pun mengaku heran dengan perilaku masyarakat pedalaman yang matre tersebut.
"Bu minta beras, Bu minta gula, nanti saya akan pilih Ibu," ujar Andi menirukan ucapan konstituennya, saat berbincang dengan detikcom, Senin (19/1/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, kata Andi, ia harus masuk hutan dan naik turun gunung untuk sampai ke kecamatan tersebut. "Saya jadi sering off road nih," kisah politisi kelahiran Juni 1961 ini.
Andi menilai, money politics yang sudah mentradisi, bahkan sampai di masyarakat pedalaman, disebabkan oleh pengalaman Pilkada yang kerap melakukan praktek-prakter kotor seperti itu. Belum lagi para caleg di dapil yang sama juga kerap melakukannya.
"Mereka suka bikin-bikin undian, dan bagi-bagi hadiah. Kalau saya masih punya idealismelah, lagian saya juga kan ikut membuat UU Pemilu yang melarang money politics," ungkap mantan Wakil Ketua Pansus RUU Pemilu ini.
Andi bercerita, meski konstituennya suka memalak, namun dalam aksi door to door ia masih disuguhi minum.
"Kalau teh masih sering disuguhkan, kan sudah tradisi. Malahan saya sampai kembung dibuatnya," ungkap wanita keturunan Bugis ini sambil tertawa.
(lrn/nrl)