Bu Muslimah sebagai seorang guru kampung di Belitong nun jauh di sana, tidak pernah membayangkan dirinya akan menjadi ngetop seperti sekarang ini. Tidak terbayangkan pula oleh Bu Muslimah akan medapatkan penghargaan Satya Lencana Pendidikan dari Presiden SBY. Wanita yang sudah lanjut usia ini pun menganggap penghargaan ini terlalu tinggi untuknya.
"Penghargaan ini nilainya terlalu tinggi bagi saya. Berterima kasih yang sebesar-besarnyanya kepada bapak presiden yang telah memberikan penghargaan ini kepada kami," ujar Bu Muslimah usai mendapatkan penghargaan di acara Hari Guru Nasional yang berlangsung di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (2/12/2008).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tepuk tangan menyeruak saat nama Bu Muslimah dipanggil oleh MC untuk naik ke pentas guna menerima penghargaan bersama 13 guru yang lain. Dengan langkah pelan dan pasti, Bu Muslimah naik ke atas panggung. Sorak sorai pun membahana.
Seiring dengan meroketnya film Laskar Pelangi, ada kabar miring yang menyebut kisah film tersebut terlalu mengada-ada dan tidak sesuai fakta sebenarnya. Bu Muslimah pun angkat bicara.
"Ya, kalau ada tuduhan kira-kira begini aja, memang kita sebagai manusia biasa tidak terlepas dari kesalahan, kalau ada yang terbaik dari film ini, ambillah yang terbaiknya. Yang negatifnya tidak usah diambil," ujarnya.
Tapi ibu benar-benar seperti dalam film ini? "Ya, 85% seperti aslinya. Jadi film itu memang cerita kenyataan," imbuhnya.
Sekolah tempat Andrea Hirata dan beberapa rekannya saat ini menurut Bu Muslimah tidak sejelek dalam film itu. Malahan, saat ini kondisinya jauh lebih bagus.
"Kalau sekarang kondisi sekolahnya sudah baik sekali. Pemerintah pada tahun 1985 lalu sudah begitu memperhatikan. Tetapi saya sedih karena saya tidak bisa mempertahankan SD Muhammadiyah. Jadi sekarang yang masih berdiri yaitu MTs Muhammadiyah, satu-satunya perguruan Muhammadiyah yang ada di kota Gantong," pungkasnya. (anw/iy)