Korean Air Absurd

Suara Pembaca

Korean Air Absurd

- detikNews
Kamis, 17 Jul 2008 11:09 WIB
Keluhan
Pengalaman ini mungkin sudah agak lama. Namun, karena hingga saat ini belum ada penjelasan dari Korean Air maka perlu bagi saya sehingga tidak terjadi kepada orang lain.
Β 
Pekerjaan saya menuntut saya selalu berpergian baik dalam negeri maupun luar negeri. Pada tanggal 1 Mei 2006 saya harus ke Amerika dan biasanya untuk tujuan negara ini saya menggunakan tiga alternatifΒ  airline yaitu Singapore Airlines, EVA Air, atau Philipine Airlines. Namun, karena suatu hal kantor membelikan saya Korean Air tujuan Jakarta - Chicago (O'Hare).

Dengan detail tertulis dalam tiket sebagai berikut:
1 May 2006 CGK-ICN
KE 2 May 2006 ICN-ORD
KE 038 16 May 2006 ORD-ICN
KE 627 16 May 2006 ICN-CGK

Perjalanan dari Jakarta ke Chicago berjalan lancar. Karena pekerjaan saya selesai lebih cepat lalu saya menghubungi Korean Air yang di Amerika untuk mengubah tanggal kepulangan dari tanggal 16 Mei 20006 menjadi tanggal 13 Mei 2006 melalui telepon 18004385000. Saya mendapat konfirmasi dari Korean Air pada tanggal 12 Mei 2006 bahwa saya dapat seat untuk tanggal 13 tersebut dan mengatakan untuk konfirmasi paling lambat jam 16.00. Bila tidak booking-an tersebut hangus dan demikian juga pada tanggal 16 Mei.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian saya mengatakan kepada mereka untuk memberi waktu 10 menit dan akan menelepon kembali. Lalu sekitar 10 menit kemudian saya telepon kembali dan mengatakan oke untuk tanggal tersebut dan mem-booking untuk kursi pada emergency exit.

Setelah itu dia langsung mengatakan oke dengan nomer konfirmasi 6467049 dan mengakhiri pembicaraan. Tanpa membicarakaan detail penerbangan hanya menginformasikan bahwa jam kekebrangkatan sama seperti pada tanggal 16 Mei yaitu jam 12.55. Dengan asumsi tersebut saya juga mengansumsikan untuk pernerbangan lanjutan adalah sama.

Pada tanggal 13 Mei sekitar jam 10.00 pagi saya check in di Chicago. Pada saat itu saya sangat terkejut bahwa saya harus stop over di Korea lebih dari 21 jam. Karena kalau merujuk dari tanggal tiket yang asli saya tidak stop over selama itu. Lalu saya meminta mereka untuk menyediakan hotel karena stop over lebih dari 6 jam (ini biasa saya alami dengan airline lain).

Staff yang melayani saya menanyakan kepada supervisor-nya yang bernama Lester. Kemudian dia berkata itu salah saya karena saya tidak menanyakan/mereserve hotel. Lalu saya katakan bagaimana saya tahu hal itu karena pada pembicaraan telepon staff Korean Air hanya mengatakan jam keberangkatan tetap jam 12.55 tanpa menjelaskan detail penerbangan selanjutnya. Oleh karena itu saya beranggapan sisa penerbangan selanjutnya juga jam tetap sama hanya tanggal yang berubah.

Lalu dia berkata mereka tidak mempunyai otorisasi untuk memberikan hotel dan menyarankan untuk meminta hal tersebut setelah sampai di Korea. Setelah check in dengan rasa kecewa saya email Korean Air untuk menginformasikan kasus ini dengan harapan sesampainya di Korea mereka akan tahu apa yang terjadi dan mencari jalan keluar.

Sesampainya di Korea dengan KE 038 (14 Mei 2006) saya langsung ke kantor Korean Air yang ada dalam terminal dan dilayani oleh WY Lee dan kepada dia saya menjelaskan kasus tersebut dan dia berkata dalam tiket saya tidak ada reservasi dan dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Saya katakan saya sudah email ke Korean Air dan menjelaskan hal ini bahwa saya tidak bisa membuat reservasi karena tidak adanya informasi. Saya akan stop over lebih 21 jam. Lalu dia menyarankan untuk berbicara dengan Customer Service di luar terminal (harus melewati imigrasi).

Lalu ia memberikan boarding pass untuk Korea - Jakarta (KE627 15 Mei 2006) dan membuat peta kantor Customer Service. Sesampainya di kantor Customer Service saya dilayani oleh YC Yoo (General Manager Airport) dan kembali saya menceritakan dari awal sampai selesai. Saya bertanya apakah mereka menerima email saya dan dia katakan tidak.

Dari cerita saya ia mengatakan itu salah Chicago yang tidak memberikan detail penerbangan. Bukan salah Kantor Korea sehingga ia tidak dapat membantu dan saya dipersilahkan untuk komplain ke Chicago. Menurut saya ini sangat lucu. Saya pikir biar itu Chicago or Korea itu tetap kesalahan Korean Air. Namun, dia tetap ngotot itu kesalahan Chicago. Bukan kantor Korea dan saya dipersilahkan untuk komplain ke Chicago.

Lebih dari dua jam beragumentasi dengan dia dengan tanpa hasil. Karena sudah lelah saya mengalah dan saya pikir lebih baik saya beristirahat. Lalu saya berencana untuk beristirahat di ruang tunggu atau gate 28. Namun, apa yang terjadi saya tidak dapat masuk ke dalam karena boarding pass saya untuk tanggal 15 Mei yaitu untuk kesokan hari.

Lalu dengan rasa letih, kesal, dan lapar saya kembali ke Customer Service. Saya katakan kepada YC Yoo melihat sistem kerja mereka. Sekarang saya tidak bisa masuk ke Gedung Terminal karena boarding pass saya untuk tanggal 15 Mei. WY Lee yang menyarankan untuk bertemu dengan Customer Service tidak mengatakan apabila saya sudah keluar saya harus menunggu besok untuk dapat masuk kembali.

Saya sangat kesal pada saat itu dan dia mulai panik karena saat ini dia merasa "kantor korea" yang "salah". Hampir satu jam berputar-putar untuk dapat memasukkan saya dan akhirnya dia berkata dia tidak dapat membantu saya untuk masuk dan saya dipersilahkan untuk tidur di luar terminal.

Saya sangat kaget karena saya harus menderita karena kebodohan dan ketidakprofesionalan dari staff korean air. Kemudian saya katakan dia harus menyediakan tempat istirahat yang layak karena seandainya saya di dalam terminal saya dapat memanfaatkan ruangan transfer passenger yang lebih nyaman yang disediakan oleh pihak airport.

Lalu saya diajak berputar-putar kembali untuk mencari jalan agar dapat masuk kembali. Terlihat beberapa kali dia bernegosiasi dengan sekuriti. Mungkin karena dia sudah tidak tahu ke mana lagi lalu saya diberi tawaran untuk istirahat di 'sauna' dan dia membawa saya ke lantai 1. Sauna tersebut bernama Sky Dream Sauna. Tempatnya sangat jauh dari layak dan tidak aman karena locker yang sempit.

Saya kaget. Saya sangat marah karena dia sudah merendahkan saya dengan memberi tempat yang sangat jelek dan tidak aman. Lalu, voucher sauna yang seharga US 10 tersebut saya kasih ke dia kembali dan saya katakan saya lebih baik tidur di kantor anda dan saya langsung kembali ke lantai 2 ke Customer Service (mungkin dia merasa sangat bangga karena dapat membuat Korean Air berhemat US 10).

Kembali saya menunggu solusi dari dia dan dia tidak berani berdiri dekat meja seperti menghindar dari saya. Sekitar 30 menit kemudian dia datang kembali kepada saya dan mengatakan dia berhasil menghubungi seseorang dan dapat membawa saya masuk ke dalam. Lalu, saya katakan oke dan tidak lama kemudian munculah WY Lee dan mengatakan untuk mengikuti dia.

Lalu dia membawa saya kembali ke lantai 3 yaitu keberangkatan. Sampai di pintu dia mengatakan besok pagi saya harus masuk lewat pintu ini dan saya harus menunggu sampai besok dan dengan nada mengancam dia mengatakan apabila saya kembali ke Customer Service dia akan memanggil polisi. Saya kembali dia buat kaget dan marah. Namun, akal sehat saya berkata adalah percuma untuk berurusan dengan orang-orang yang tidak profesional serta tidak memiliki rasa kemanusiaan.

Sungguh pengalaman yang mengecewakan. Lalu saya duduk di luar teminal hingga kesokan hari. Pengalaman yang berharga dan jauh dari profesionalitas. Kesalahan Korean Air yang menanggung derita adalah penumpang. Ini adalah pelajaran mahal yang saya dapat dalam perjalanan kali ini. Hinga saat ini saya hanya menerima 1 email dari Chicago yang sampai sekarang saya tidak mengerti isi email tersebut.

S Panggabean
athan.p@hotmail.com



Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads