Keluhan
Minggu, 25 Mei 2008 saya dan abang saya yang bernama Dr Agus Roy Rusly H Hamid Sp BP menginap di hotel The Acacia yang beralamat di Kramat Raya 73-81. Beliau (abang saya) datang dari Surabaya ke Jakarta untuk mengikuti ujian profesi bedah plastik di RSCM jakarta. Kami masuk hotel pada hari Minggu, 25 Mei 2008 sekitar jam setengah 12 malam di kamar 222. Alasan kami menginap di hotel tersebut adalah pertama Hotel The Acacia letaknya tidak jauh dari RSCM Jakarta. Kedua, karena termasuk hotel ternama di Jakarta. Kami pikir kenyamanan, keamanan, ketenangan, dan pelayanan yang memuaskan pasti akan kami dapatkan.
Hari pertama kami masuk kamar sebelah (kamar 221) berisik sekali sampai menggangu ketenangan kami dan menggangu abang saya yang hendak belajar untuk menghadapi ujian profesi. Maka dari itu langsung saya telepon resepsionis dan meminta pindah kamar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu si house keeping bertanya apakah saya menginap di kamar ini masih lama. Jika masih lama saya disuruh memperpanjang kunci kamarnya (kunci kamar hotel dan lift hotel berupa kartu). Kalau tidak diperpanjang katanya kamarnya tidak bisa dibuka.
Tanpa rasa curiga saya turun ke bawah untuk memperpanjang kartu. Sedangkan house keeping tetap membersihkan kamar saya. Lalu setelah itu saya naik kembali ke kamar dan house keeping masih berada di kamar saya. Setelah dia selesai dia langsung keluar dari kamar saya.
Sore hari setelah abang saya ujian kami keluar hotel untuk mencari makan. Itu
sekitar jam 06.15 sore. Barang-barang saya simpan dengan rapih. Laptop saya dan laptop abang saya sembunyikan di dalam koper. Kopernya saya kunci. Kamar saya kunci semua. Lalu, kami berangkat cari makanan di luar hotel. Pada jam 21.41 kami kembali ke hotel.
Saya duduk-duduk sebentar. Lalu, karena besok pagi kami mau check out maka saya dan abang saya merapihkan pakaian. Tetapi, begitu membuka tas koper mendadak saya kaget. Laptop kami dua-duanya hilang. Kami panik dan Langsung saya ke resepsionis dan melaporkan kehilangan barang.
Beberapa saat kemudian beberapa petugas hotel datang malam itu. Mereka adalah seorang manajer (pria), seorang keamanan, dan seorang manajer food and beverage (perempuan). Ketiga orang ini yang berurusan dengan kami. Lalu, saya ceritakan panjang lebar mengenai kronologi kejadian kepada pihak sekuriti hotel. Tapi, yang saya dapatkan keluarga saya malah dituduh yang tidak-tidak oleh seorang manajer yang bernama Taufik.
Akhirnya Abang saya meminta segera untuk melapor ke polisi setempat. Tapi, kami tidak dapat fasilitas apa-apa (boro-boro fasilitas, perlakuan khusus saja tidak ada) sehingga kami harus jalan kaki ke Kantor Polres Jakarta Pusat jam setengah 12 malam. Setibanya di kantor polisi kami melapor kehilangan 2 laptop kami. Polisi mengatakan, "lho kok Acacia Acacia lagi yang kehilangan".
Kemudian saya bertanya kepada polisi tersebut, "memang sering, Pak, ada kehilangan?" Pak Polisi menjawab, "ini sudah yang keempat kalinya sama anda". Dari situ saya heran kok hotel yang letaknya dekat kantor polisi bisa ada yang kehilangan juga. Kepolisian meminta untuk olah TKP. Kami pun kembali ke hotel dengan berjalan kaki (sama sekali tidak ada perlakuan khusus dari pihak hotel kepada kami). Setelah polisi olah TKP didapat keterangan :
1. Pintu Kamar tidak ada yang rusak sedikitpun.
2. Pintu kamar hanya bisa diakses dari pihak hotel dan penyewa kamar.
3. CCTV yang tidak dipasang di lorong kamar kami.
4. Pintu kamar saya memakai door closer, jadi walaupun misalnya tidak saya dorong, pintu itu akan menutup sendiri dan langsung terkunci.
Saya dan abang saya diminta ke kantor polisi lagi untuk membuat laporan kehilangan. Kembali lagi kami ke kantor polisi dengan berjalan kaki jam setengah 2 malam.
Selama kami memberi keterangan kepada polisi manajer hotel serta rekan rekannya (3 orang tersebut) seenaknya pulang ke hotel meninggalkan kami berdua di kantor polisi jam 2 malam. Benar-benar keterlaluan. Setelah laporan pengaduan selesai kami kembali ke hotel dan berbicara dengan manajer (Taufik) bahwa kami minta bertemu dengan general manajer besok. Dia bilang, "oke, akan saya follow up, Bapak tunggu kabar dari pihak hotel saja".
Keesokan harinya tanggal 28 Mei 2008 saya tunggu dari pagi hari sampai siang hari belum ada kabar. Abang saya menanyakan hal tersebut kepada manajer yang
bertugas. Katanya sedang inilah itulah. Pokoknya berbelit belit. Sampai akhirnya saya telepon saudara yang polisi agar saya dipertemukan dengan General Manajer.
Akhirnya jam 3 sore saya bertemu dengan General Manajer Hotel The Acacia. Lalu saya ceritakan apa yang terjadi semalam. Tapi, General Manajer tersebut tidak mau tahu. Dia malah balik menyalahkan kami. Katanya itu kesalahan anda. Mungkin ada saudara anda yang mencurinya (bagaimana perasaan anda jika dituduh balik seperti itu?).
Saya hanya mempermasalahkan pelayanan Hotel The Acacia yang buruk sekali. Kalau soal laptop hilang, ya mungkin memang bukan rezeki saya. Tapi, kalau pelayanan hotel yang seperti itu, apakah pantas? Sudah sampai keadaan ini saya sudah putus asa. Saya bingung mau bagaimana lagi karena saya tidak begitu tahu hukum.
Saya hanya bisa pasrah data-data di dalam laptop hilang. Di dalam pikiran saya bagaimana mungkin laptop yang saya sembunyikan di dalam koper, lalu koper itu saya kunci, lalu kamar sudah saya pastikan terkunci bisa hilang. Kalau mereka menuduh keluarga saya yang ambil, maaf, saya tidak terima. Karena keluarga kami bisa saja membeli laptop baru yang lebih canggih kapan pun kami mau.
Sampai dengan hari ini belum ada penyelesaian baik dari pihak hotel maupun pihak kepolisian. Maksud dari cerita saya ini adalah saya hanya ingin menyampaikan rasa kecewa saya yang sedalam-dalamnya terhadap pelayanan Hotel The Acacia yang sangat sangat buruk dan tidak profesional. Saran saya kepada masyarakat lain bagi anda yang menginap di hotel, berhati-hatilah, karena hotel itu bukan tempat yang aman. Jangan percaya hotel ternama karena di mana pun kita bisa kehilangan.
Drg Ayu Yunita RH Hamid
Perum CGP Blok R2 No 30 Rt 05 / 02
Cibinong Bogor
yunitahamid@yahoo.com
02191917345
Foto:/ist.
Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait
(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.