Beli Emas PT Antam Tbk Sulit

Suara Pembaca

Beli Emas PT Antam Tbk Sulit

- detikNews
Selasa, 27 Mei 2008 10:41 WIB
Keluhan
Pada Jumat, 23 Mei 2008 saya berniat membeli emas batangan/koin di Unit Bisnis Pemurnian dan Pengolahan Logam Mulia (LM), Jl Pemuda Pulogadung. Sebelumnya saya berupaya mengumpulkan informasi dengan menelepon bagian penjualan unit bisnis PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. itu.

Hasil dari penjelasan operator: harga emas kadar 99% Rp 280.000 per gram. Keterangan yang lain transaksi tak bisa dilakukan dengan kartu kredit. Untuk menghindari kerepotan, tanpa membuang waktu, pagi itu saya segera ke ATM mengambil uang tunai hingga belasan juta rupiah. Setelah itu saya langsung menuju kantor Logam Mulia dari Pasar Minggu untuk bertransaksi.

Setelah masuk gerbang dan menitipkan KTP saya masuk ke kantor marketing. Perasaan makin lega saat melihat standing banner di dalam ruang menyatakan bahwa LM menjual emas dalam satuan 1 gr, 2 gr, 2,5 gr, 5 gr, 10 gr, 25 gr, 50 gr, 100 gr, 250 gr, dan 1 kg. Keterangan lainnya bahwa emas adalah salah satu komoditas yang nilainya terus naik, lengkap dengan grafiknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Singkat kata, setelah menunggu istirahat makan siang, tibalah giliran saya dilayani di salah satu dari tiga counter yang tersedia. Saya langsung mengemukakan niat saya dan mendapatkan jawaban mengejutkan dari petugas perempuan yang saya lupa mencatat namanya. "Stok emas yang ada hanya batangan ukuran 250 gr".

Saat ditanya kapan yang ukuran kecil ada dia menjawab kemungkinan awal Juni. "Tapi telepon saja dulu," katanya. Keterangan lain saat ditanyakan adalah bahwa Rp 280.000 per gram adalah harga dasar. Untuk membeli di kounter ini, kata dia, harga dasar itu masih ditambah ongkos cetak. "Untuk berat 1 gram, tambah ongkos cetak Rp 26.000 dan yang 10 gram, Rp 41.000."

Saya pun bengong. Kejadian konyol ini bisa terjadi karena kebodohan saya sendiri atau karena kurangnya informasi yang diberikan petugas Logam Mulia saat menelepon. Tapi, dalam perjalanan pulang gugatan dan kedongkolanlah yang terus muncul menanggapi kejadian itu.

Kesimpulannya: Sebenarnya unit LM niat jualan nggak seh? Soalnya untuk lantakan 250 gram itu, kalau harga yang harus dibayar sekitar Rp 300.000 per gram, berarti perlu duit Rp 75 juta. Siapa investor kecil yang punya duit sebanyak itu? Apa ini bukan 'cara halus' untuk menyatakan unit LM hanya melayani pedagang emas dan pembeli partai besar?

Kalau begitu kenapa tidak terang-terangan dan sekalian saja dinyatakan tak melayani penjualan eceran? Kalau mau menyeleksi pembeli, pasang saja pengumuman di pintu masuk agar orang yang mau beli tak kecele. Atau yang lebih santun, beritahu langsung pelanggan atau calon pelanggan yang menelepon bahwa stok yang ada adalah yang satuan sekian gram.

Jangan membuat orang pontang-panting bersusah payah datang ke kantor unit LM dan akhirnya kecewa karena barangnya tak ada. Bukankah bayangan di benak konsumen bahwa segala ukuran satuan emas yang akan dibeli tersedia sebenarnya tak bisa disalahkan. Wong yang didatangi adalah fasiltas pengolahan dan produksi kalau tak bisa dibilang pabrik emas.

Lagipula di standing banner jelas tertulis emas yang dijual mulai dari satuan 1 gr, 100 gr, 250 gr, sampai 1 kg. Bahwa emas adalah salah satu bentuk investasi yang dianjurkan karena harganya tidak tergerus inflasi, yang lagi-lagi tercantum dengan jelas dalam standing banner yang ada di ruang marketing.

Unit LM mestinya punya perkiraan-berdasarkan statistik penjualan selama ini satuan berat mana saja yang banyak dicari konsumen sehingga layak distok barangnya. Hal ini perlu agar jangan sampai terkesan ada kongkalikong-yang bisa diduga yaitu antara pedagang emas dan orang dalam-untuk menghambat investor kecil yang berniat menabung dalam bentuk emas.

Jangan pula sampai tumbuh kesan bahwa harus berkolusi atau harus kenal orang dalam dulu agar bisa membeli produk PT Antam Tbk. Kalau mau fair, bagian marketing harus bisa menjelaskan secara rinci apa saja prosedur atau langkah-langkah yang mesti dilakukan konsumen untuk bisa membeli emas unit Logam Mulia saat orang minta informasi lewat telepon.

Ramadhian A Broto
Jl Manggasari 26 Jatipadang
Pasar Minggu Jakarta Selatan


Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads