Hati-hati Jika Kartu ATM Tersangkut di ATM BNI

Suara Pembaca

Hati-hati Jika Kartu ATM Tersangkut di ATM BNI

- detikNews
Jumat, 09 Mei 2008 09:23 WIB
Keluhan
Hari Kamis pukul 16.30 saya mengantri untuk mengambil uang di ATM BNI di depan Borma swalayan Dago Bandung. Dari ruang ATM keluar seorang ibu yang kebingungan karena kartu ATM-nya tersangkut di dalam mesin. Curiga karena ini modus penipuan maka saya langsung masuk ke ATM dan melihat posisi kartu ATM masih sedikit terlihat dan mencoba mengambilnya dengan ujung kunci.

Bersama saya ada dua orang pria lain (tidak) saling mengenal yang tampak berusaha membantu sang ibu dan menyarankan menelepon ke BNI Call Center. Kedua orang pria itu melarang saya yang berusaha mengambil kartu dengan cara paksa.

Salah satu di antara mereka mengalihkan perhatian saya ke luar ruang ATM dengan mengajak ngobrol dan memberikan info lokasi ATM BNI terdekat. Sedangkan Sang Ibu ternyata telah dalam posisi menelepon (Call Center BNI).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena curiga saya kembali masuk ke ruang ATM. Di dalam ruang ATM masih ada salah seorang yang ternyata meminjamkan telepon ke si Ibu, dan seorang yang sebelumnya mengajak ngobrol langsung sedikit berteriak sambil menyarankan agar diblokir. Kemudian Sang Ibu ditanyakan tanggal lahir dan beliau yakin rekeningnya telah diblokir.

Dalam hal ini saya tidak berani mencoba menyudutkan orang yang mencurigakan karena tak ada bukti dan mereka sepertinya berkelompok. Sang Ibu dalam kondisi bingung keluar ruang ATM. Karena kecurigaan saya belum selesai saya tanyakan kepada Sang Ibu apakah tadi sempat menyebutkan nomor PIN ATM? Dan, ternyata iya.

Kemudian segera saya kembali ke dalam ruang ATM dan ternyata kartu ATM yang sebelumnya nyangkut sudah tidak ada. Dan, kami baru sadar kedua orang pria tadi telah pergi.

Saya langsung menelepon Call Center BNI sesuai stiker di mesin ATM, dan mempersilakan Ibu tersebut melapor untuk memblokir rekening. Namun, si Ibu bingung karena untuk menghubungi Call Center dalam keadaan mendesak tersebut ternyata dijawab terlebih dahulu oleh mesin pemandu.

Beberapa saat kemudian tersambung ke operator Call Center dan ditanyakan beberapa data. Ketika si Ibu minta diblokir ternyata saldo telah habis. Dalam tempo sekitar lima menit sejak si pelaku pergi saldo telah habis. Kemungkinan pelaku mengambil di ATM BNI terdekat (di depan Masjid Al Arif Dago).

Karena penasaran melihat mesin ATM yang terlihat baik-baik saja saya memasukkan kartu ATM saya untuk mengambil sejumlah uang. Tetapi, ternyata menyangkut juga. Dengan sedikit menggunakan alat bantu berupa pemotong kuku ternyata kartu bisa saya ambil kembali.
Β 
Saya sebagai nasabah BNI menyarankan agar pihak BNI lebih memperhatikan keamanan, kenyamanan, dan kepercayaan para nasabah dengan mencegah sedini mungkin kejadian penipuan semacam itu.
1. Peringatan dan imbauan berHati-Hati terhadap penipuan dalam bentuk stiker di ruang ATM tidak akan efektif. Karena dalam keadaan bingung dan panik korban tetap mudah terjebak oleh pelaku. Dan, mengapa di ATM BNI stiker imbauan tersebut sangat banyak. Apakah merupakan indikasi banyak kasus yang terjadi di ATM BNI?
2. Ternyata di ATM BNI tidak terdapat CCTV. Padahal CCTV sangat membantu dalam merekam aksi pelaku. Bahkan, jika perlu sampai ke penyelidikan pelaku.
3. Call Center khusus pengaduan, harap tidak melalui mesin penerima sehingga laporan nasabah bisa cepat ditanggapi. Di samping itu perlu disediakan Call Center bebas pulsa, karena dalam kasus tersebut si Ibu kebetulan tidak memiliki pulsa sehingga tidak dapat menelepon.
4. Model mesin ATM BNI banyak yang masih tipe lama, lubang tempat memasukkan kartu ATM masih (cukup) lebar, sehingga bisa lebih leluasa mengutak-atik seperti misalkan memasukkan pinset. alangkah baiknya pihak BNI mengganti mesin ATM dengan model Baru.

Briliant Adhi Prabowo
Jl Sangkuriang 154 D Bandung
briliant@informatika.lipi.go.id
0222504711


Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads