Layanan Tidak Memadai dan Tidak Nyaman RS Harapan Kita

Suara Pembaca

Layanan Tidak Memadai dan Tidak Nyaman RS Harapan Kita

- detikNews
Kamis, 13 Mar 2008 07:35 WIB
Keluhan
Saya adalah orangtua pasien an. ANDEA DESTIKA AP. Anak saya sudah menjadi pasien RS Harapan Kita kurang lebih 9 bulan. Sejak anak saya dirujuk ke RS Harapan Kita, saya dan istri saya selalu membawa anak saya setiap bulan ke rumah sakitΒ  tersebut untuk kontrol.

Selama kontrol saya selalu dilayani seorang staf pelayanan (loket 3). Dan selama itu pula saya selalu mendapatkan pelayanan yang tidak memadai dan tidak nyaman.

Pernah suatu saat ketika sedang melayani saya dan saya sedang menunggu proses berkas pendaftaran sepertinya staf sedang asik main game di komputernya (terlihat dari mimik wajah dan reaksi dia saat bermain game) tapi saya tidak mempermasalahkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama kontrol kurang lebih 9 bulan tersebut ternyata anak saya harus dioperasi. Akhirnya anak saya dapat jadwal operasi tanggal 19 Pebruari 2008. Selama di perawatan sebelum operasi sampai pasca operasi saya dilayani dengan baik oleh dokter, perawat, dan staf lainnya yang saya jumpai. Pasca operasi anak saya seminggu kemudian harus kontrol ulang.

Tanggal 4 Maret 2008 pada saat kontrol ulang I pascaoperasi, istri saya yang mendaftar di loket 3 yang biasa dilayani oleh staf pelayanan yang sama dan mendapatkan pelayanan yang tidak baik. Istri saya bertanya dengan lemah lembut dan sopan (baik-baik) kepada staf tersebut. Tapi, staf menjawab dengan acuh tak acuh dan terkesan cuek serta dengan nada yang agak tinggi tanpa menatap yang bertanya.

Istri saya merasa tidak nyaman dengan pelayanan seperti itu. Orang bertanya baik-baik kok dilayani dengan tidak baik. Saya sempat ingin menuliskan di lembar Kotak Saran yang tersedia tapi tidak saya lakukan. Saya dan istri saya akhirnya tidak ambil pusing dan membiarkan hal tersebut.

Hari Rabu, tanggal 12 Maret 2008, Kembali istri saya dihadapkan pada petugas tersebut dan mendapatkan pelayanan yang tidak menyenangkan kembali. Pada saat mendaftar istri saya ditanya. "Mau periksa apa saja?" Istri saya menjawab, "kontrol ulang dan periksa darah di laboratorium (lab)".

Akhirnya petugas tersebut menyarankan istri saya agar ke lab terlebih dahulu (padahal lab dan pendaftaran periksa adalah loket yang berbeda) kalau mau kontrol ulang, setelah itu baru mendaftar lagi ke petugas tersebut. Karena setelah dari lab ada catatan di surat rujukan kata petugas tersebut. Istri saya mengikuti saran tersebut.

Ternyata setelah dari lab surat rujukan tersebut tidak ada catatan apapun. Istri saya akhirnya kembali ke loket pendaftaran dan langsung diterima. Istri saya bertanya, "maksudnya apa? Kok, saya disuruh ke lab dahulu dan ternyata tidak ada catatan apapun dari lab". Petugas tersebut diam saja dan hanya melayani.

Akhirnya istri saya kesal mendapatkan pelayanan seperti itu dan mulai emosi terhadap petugas tersebut karena merasa dipingpong dengan alasan yang tidak jelas dan mengada-ada serta terkesan memperlambat pelayanan.

Akibat kejadian tersebut istri menangis mengadu kepada saya karena mendapatkan pelayanan yang buruk tersebut. Akhirnya anak saya mendapat pelayanan terakhir di kamar periksa di kamar 17 (yang seharusnya tidak paling akhir) karena kejadian tersebut.

Melalui tulisan ini, saya mohon pada menajemen RS Harapan Kita membenahi layanan agar nama baik RS Harapan Kita yang selama ini terjaga apalagi sudah menjadi RS Nasional. Mudah-mudahan kejadian ini tidak terjadi pada orang lain yang masih banyak memerlukan pelayanan di RS Harapan Kita. Demikian dan terima kasih.

Acep Syarifudin
Arthaloka Building 12th Floor Suite # 1205A
Jl Jend Sudirman Kav 02 Jakarta 10220
ace@ictwatch.com
0818731231


Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads