Keluhan
Kejadiannya sudah hampir lebih dari dua bulan yang lalu. Tapi, saya belum bisa melupakan pengalaman buruk saya naik bus Lorena. Pada tanggal 20 Desember 2007 saya akan pulang ke Kebumen bersama suami dan anak saya yang berumur 2,4 tahun.Tiket sudah saya pesan seminggu sebelumnya dengan harga Rp 95.000,00. Kami sudah datang jam 6.00 malam (setengah jam sebelum keberangkatan) di agen Lorena di Ampera (cuaca sedang hujan waktu itu). Kira-kira jam 8 malam datang seorang perempuan (agen Lorena Terminal Poris Plawad) minta tambahan biaya tiket sebesar 25 ribu per tiket dengan alasanย yang tidak jelas.
Setelah berdebat, akhirnya saya mengalah dengan membayar biaya tambahan 50 ribu. Setelah "bersabar" menunggu sampai jam 9 malam, agen Ampera dapat telepon dari kantor Lorena di Kebon Nanas, katanya busnya mengalami kerusakan dan kita disuruh antar ke Kebon Nanas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak kami pun sudah sangat capek dan rewel karena harus menunggu bus Lorena yang pelayanannya amat amatiran. Setelah bus datang kami pun harus "berantem" dengan penumpang lain untuk memperebutkan kursi yang menjadi hak kami.
Kepada PO Lorena, Tidak bisakah melayani konsumen dengan profesional. Kalau tidak ada bus jangan jual tiket. Ternyata bus Lorena hanyalah perusahaan bus 'BUMEL'. Sekali dan terakhir saya naik bus Lorena.
Wahyu Sulistyorini
rinrin_mozes@yahoo.com
Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait
(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.