Layanan Bus Lorena yang Amatiran

Suara Pembaca

Layanan Bus Lorena yang Amatiran

- detikNews
Jumat, 29 Feb 2008 10:32 WIB
Keluhan
Kejadiannya sudah hampir lebih dari dua bulan yang lalu. Tapi, saya belum bisa melupakan pengalaman buruk saya naik bus Lorena. Pada tanggal 20 Desember 2007 saya akan pulang ke Kebumen bersama suami dan anak saya yang berumur 2,4 tahun.

Tiket sudah saya pesan seminggu sebelumnya dengan harga Rp 95.000,00. Kami sudah datang jam 6.00 malam (setengah jam sebelum keberangkatan) di agen Lorena di Ampera (cuaca sedang hujan waktu itu). Kira-kira jam 8 malam datang seorang perempuan (agen Lorena Terminal Poris Plawad) minta tambahan biaya tiket sebesar 25 ribu per tiket dengan alasanย  yang tidak jelas.

Setelah berdebat, akhirnya saya mengalah dengan membayar biaya tambahan 50 ribu. Setelah "bersabar" menunggu sampai jam 9 malam, agen Ampera dapat telepon dari kantor Lorena di Kebon Nanas, katanya busnya mengalami kerusakan dan kita disuruh antar ke Kebon Nanas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jam 9.15 malam kita diantar ke Kebon Nanas dengan menggunakan kendaraan L300, dengan harapan di sana sudah menunggu bus Lorena yang akan kami tumpangi. Ternyata penderitaan kami tidak berhenti sampai di situ. Kami harus menunggu sampai jam 12 malam dengan dengan kondisi ruangan tunggu yang penuh sesak oleh penumpang lain yang bernasib sama seperti kami.

Anak kami pun sudah sangat capek dan rewel karena harus menunggu bus Lorena yang pelayanannya amat amatiran. Setelah bus datang kami pun harus "berantem" dengan penumpang lain untuk memperebutkan kursi yang menjadi hak kami.

Kepada PO Lorena, Tidak bisakah melayani konsumen dengan profesional. Kalau tidak ada bus jangan jual tiket. Ternyata bus Lorena hanyalah perusahaan bus 'BUMEL'. Sekali dan terakhir saya naik bus Lorena.

Wahyu Sulistyorini
rinrin_mozes@yahoo.com



Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads