ITC Permata Hijau Diskriminatif dan Sok Elit

Suara Pembaca

ITC Permata Hijau Diskriminatif dan Sok Elit

- detikNews
Jumat, 07 Des 2007 12:09 WIB
Keluhan
Kamis, 6 Desember 2007 sekitar pukul 4 sore saya berangkat terburu-buru dari rumah karena mau ke toko untuk mengambil barang dan mengirimkannya kepada pelanggan di luar kota pada kurir yang ada di dekat situ. Kebetulan saat itu cuaca sudah mendung sekali dan hujan sudah mulai turun.

Tepat waktu saya mau berangkat Ibu dan nenek saya pulang dari tempat berobat dengan Bajaj. Karena toh rumah saya hanya berjarak sekitar 1.5 km dari ITC Permata Hijau dan tidak mungkin naik taksi (sudah pasti ditolak karena jaraknya yang dekat) maka saya memutuskan untuk naik Bajaj itu saja. Tapi apa mau dikata. Cuaca tidak bersahabat. Baru saja 2 km dari rumah hujan deras sudah turun seperti kran air dibuka full.

Jadi saya minta sopir Bajaj untuk masuk ke dalam dan menurunkan saya di tempat yang ada atapnya. TAPI Bajaj yang saya tumpangi itu dihadang oleh para security, tidak boleh masuk. Padahal saya sudah teriak-teriak (karena suara hujan keras sekali) menjelaskan bahwa saya pemilik sebuah toko di situ, bersedia membayar uang parkir yang walau hanya sedetik pun sudah kena hitung 1 jam, hujan deras, dan saya bawa barang yang saya takutkan basah. Padahal barang tersebut untuk dijual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TANPA TOLERANSI, security tetap menolaknya. Sopir Bajaj tidak bisa berbuat apa-apa selain memaksa saya turun di trotoar depan lobi.

Alhasil saya harus menenteng 1 buah kardus sedang dan 1 buah plastik besar berisi barang yang sudah 1/2 basah karena terciprat air di Bajaj (dan semakin lusuh kebasahan karena kehujanan) di bawah payung seorang ojek payung sambil mengarungi banjir semata kaki yang tersedia di pinggiran trotoar dan emosi yang memuncak.

Mana mereka mau tahu kalau tangan kanan saya itu luka karena keseringan membawa barang berat? Dan saat itu saya terpaksa harus menenteng barang berat lagi hanya karena peraturan diskriminatif yang diciptakan ITC Permata Hijau.

Saya complain di Information Center pun hanya disuguhi tampang sombong seorang wanita entah berjabatan apa (karena berseragam lain daripada petugas Information) yang cuma bisa bilang, "Bajaj memang dilarang masuk" dan tampang bingung para petugas Information tanpa tindakan apapun, walau hanya sekedar meminta maaf.

Maaf saja ya, tapi menurut saya daripada mengurusi BAJAJ DILARANG MASUK KE ITC, sebaiknya mengurusi BAGAIMANA MEMBUAT ITC PERMATA HIJAU RAMAI PENGUNJUNG. Lagi pula apa salahnya naik Bajaj?

Di Jakarta juga tidak dilarang. Toh taksi juga sombong kalau jaraknya dekat. Kalau pulang naik taksi saja mintanya borongan. Mengganggu pemandangan? Memangnya pemandangan di dalam ITC Permata Hijau juga elit? Sama berantakannya dengan ITC lainnya. Sementara di ITC lain bajaj boleh masuk, kenapa juga di Permata Hijau tidak boleh? Pas hujan deras dan bawa barang lagi.

Orang yang naik bajaj itu belum tentu miskin dan tidak punya uang sampai harus diusir segala. Lagi pula Bajaj sekarang juga tarifnya tidak murah. Ngga kalah mahal daripada taksi. Lagi pula perlakuan diskriminatif seperti itu juga apa gunanya? Cuma bikin kesal saja. Saya juga mengerti kalau cuaca sedang bersahabat. Tapi tadi sedang hujan deras sekali. Sama sekali tidak punya fleksibilitas? Kasihan sekali ITC ini.

Shirley Mulianty
ITC Permata Hijau Lantai Dasar Blok C3 No 2 Jakarta
myhobbytown@gmail.com
081806899548



Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads