Adira Finance Tidak Profesional

Suara Pembaca

Adira Finance Tidak Profesional

- detikNews
Rabu, 19 Sep 2007 12:42 WIB
Keluhan
Saya ingin menyampaikan uneg-uneg saya kepada PT. ADIRA FINANCE karena pelayanan dan kinerja para staff, surveyor, Karep, CMH, bahkan branch manager dari ADIRA FINANCE Tulungagung Trenggalek yang menurut saya begitu amat sangat tidak profesional, semena-mena, melukai hubungan baik yang sudah terjalin selama ini, serta melakukan pembodohan terhadap dealer. Dalam hal ini saya sebagai kepala toko bertindak untuk dan atas nama dealer Timbul Jaya Putra Trenggalek bukan secara pribadi .Sebagai dealer yang terletak di desa kecil dan baru seumur jagung serta belum bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi ADIRA FINANCE sebetulnya saya sangat tahu diri dan sungkan harus menyampaikan hal ini. Tetapi karena dari pihak ADIRA FINANCE Tulungagung Trenggalek tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan masalah ini maka dengan sangat menyesal terpaksa saya sampaikan uneg-uneg saya dengan harapan agar masyarakat tahu kinerja oknum ADIRA FINANCE cabang Tulungagung Trenggalek yang mungkin "lupa" bahwa mereka berbicara dan bertindak mewakili ADIRA FINANCE bukan sebagai pribadi.Saya merasa sangat dirugikan, dikorbankan, dilecehkan, dan tidak dihargai untuk suatu hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh oknum dengan bendera perusahaan dengan nama besar seperti ADIRA FINANCE.Sejak awal berdiri pada bulan Januari 2006 saya memang belum menjalin kerja sama dengan ADIRA FINANCE, terus terang saya salut pada kegigihan Bp Darmono selaku CMH Yamaha yang tidak kenal lelah "merayu" saya, menawarkan berbagai program dan kemudahan untuk bisa menjalin kerja sama dengan ADIRA FINANCE.Bulan April 2006 saya mulai menjalin kerjasama dengan ADIRA FINANCE. Saya memegang komitmen untuk memberikan prioritas utama kepada ADIRA FINANCE untuk setiap permohonan kredit dari konsumen. Bahkan tanpa disuruh oleh siapa pun juga, saya berinisiatif memasang 2 (dua) buah. Papan nama ADIRA FINANCE di dalam showroom, juga mencantumkan logo ADIRA FINANCE di setiap material promosi dan brosur.Saya menyesal sekali karena "kemesraan" hubungan baik dengan ADIRA FINANCE ini hanya berlangsung sekejap mata saja, meninggalkan luka yang membekas di hati. Ibarat gelas yang retak, seindah apapun kita merekatkannya kembali tetap saja tidak bisa kembali indah dan utuh seperti semula, menimbulkan bekas yang tampak di mata. Ternyata memelihara hubungan baik yang sudah terjalin memang lebih sulit daripada menjalin hubungan baru.Sejak bulan April 2006 sampai dengan bulan September 2007 saya baru bisa memberikan kontribusi sebanyak kurang lebih 425 unit kepada ADIRA FINANCE, sungguh suatu angka yang sangat tidak berarti bagi ADIRA FINANCE yang booking-nya sudah mencapai ribuan atau bahkan jutaan unit.Permasalahan demi permasalahan mulai timbul sejak saya menjalin kerja sama secara full dengan ADIRA FINANCE, dimulai dari:
  1. Surveyor yang begitu saja meninggalkan konsumen sebelum proses akad kredit selesai karena ada panggilan dari dealer lain dengan DP yang lebih besar.
  2. Perlakuan mengenai subsidi dan incentive dealer yang dibedakan dari dealer lain.
Saya sendiri mengalami betapa sulitnya mengambil BPKB di ADIRA FINANCE. Angsuran sudah lunas normal tapi BPKB belum ada dan dijanjikan 10 hari kemudian. Setelah saya complain ke ADIRA FINANCE, 2 hari kemudian saya ditelepon bahwa BPKB sudah bisa diambil di kantor ADIRA FINANCE Trenggalek.Saya diminta membawa KTP asli (bukan fotokopi) dan kwitansi pelunasan. Sesampainya di kantor ADIRA FINANCE Trenggalek saya dimintai lagi kwitansi 3 bulan terakhir (padahal di kwitansi yang saya bawa jelas tertera stempel LUNAS). Selain itu saya diminta memfotokopi KTP dulu dengan alasan mesin fotokopinya rusak. Padahal terhadap konsumen saja, saya tidak pernah menyuruh mereka memfotokopi KTP, tetapi staf sayalah yang harus memfotokopi.Sejak diberlakukan regulasi harga oleh PT. YMKI dan terjadi kasus Jogya Sakti Motor Tulungagung, saya menjadi sangat was-was dan mengalami krisis kepercayaan terhadap ADIRA FINANCE, terutama surveyor yang "asing" bagi saya yang ditempatkan di beberapa dealer mix yang kebetulan menjadi channel saya. Apalagi PO yang dikeluarkan atas nama dealer lain meskipun unit berasal dari saya.Saya sudah sampaikan masalah ini kepada Bp. Tonny dan Bp. Eko Wahyu, meminta dengan sangat agar bisa dibuatkan MoU mengenai hal tersebut. Tetapi Bp. Eko Wahyu bukannya memberi jalan keluar malah dengan santai mengatakan, "jangan jual ke channel". Mungkin Bp. Eko Wahyu "lupa" beliau berbicara dalam kapasitasnya sebagai apa? Sebagai BM ADIRA FINANCE atau sebagai wakil PT. YMKI atau sebagai owner dari Timbul Jaya Putra?Setelah menemui jalan buntu akhirnya Bp. Irfan dan Bp. Darmono berjanji akan membuat MoU dengan saya, sekaligus juga menjamin bahwa surveyor "asing" tersebut tidak akan survei motor Yamaha lagi melainkan hanya akan survei motor bekas dan motor China.Saya mencoba untuk percaya dengan janji manis tersebut, tetapi ternyata belum berselang 2 bulan surveyor "asing" tersebut masih mau dan masih berani survei Yamaha lagi. Dan ADIRA FINANCE dengan enteng menyalahkan channel yang memberi order tersebut.Pertanyaan saya, kalau ADIRA FINANCE Tulungagung Trenggalek tidak bisa, tidak berani atau tidak mampu mengendalikan surveyornya, apakah saya berani berspekulasi dengan ADIRA FINANCE?Saya bisa memberi pressing ke channel tersebut dengan tidak menjual unit ke channel tersebut lagi, tetapi apakah saya punya power untuk memberi sanksi kepada surveyor yang "bandel" dan "tidak bisa dikendalikan" tersebut?Kenapa saya begitu trauma dengan surveyor asing tersebut? Karena sejak awal saya masuk di Trenggalek saya sudah sering mendengar tentang "kreatifitas dan kenakalan" beberapa surveyor ADIRA FINANCE yang seringkali bisa "diatur" untuk menuruti kemauan dealer yang bersangkutan. Waktu itu saya tidak ambil pusing karena itu tidak terjadi di dealer saya dan belum ada regulasi harga dari YMKI.Belum lagi MoU dibuat, muncul masalah baru yang membuat saya mengambil keputusan bulat untuk "menceraikan" ADIRA FINANCE langsung dengan talak tiga. Saya mengirimkan ini bukan karena saya ingin "rujuk" dengan ADIRA FINANCE tetapi saya hanya ingin menyuarakan kebenaran dan agar bapak-bapak yang di pusat tahu "kebusukan" beliau-beliau yang di cabang Tulungagung Trenggalek.Karena saya yakin 99,9% bahwa masalah switch order ini bukan policy dari ADIRA FINANCE pusat dan bahwa beliau-beliau yang di cabang itu tidak akan pernah berani secara gentleman membuka "boroknya" pada pimpinan pusat, karena itu sama artinya dengan "bunuh diri."Masalah terjadi pada tanggal 13 September 2007 saya memberi 4 PK kepada MO yang langsung melakukan incoming jam 08.30. Setelah ADIRA FINANCE Trenggalek menyatakan "kosong" maka Hengky langsung berangkat melakukan survey. Ternyata sesampai di rumah konsumen unit sudah dikirim dari dealer lain dengan surveyor ADIRA FINANCE yang bernama Sonny.Saya langsung protes kepada Bp. Darmono dan beliau dengan sangat meyakinkan mengatakan bahwa incoming-nya bareng dengan dealer lain tersebut. Beliau juga dengan akting yang sangat meyakinkan "memarahi" MO-nya di depan saya, "kok incomingnya lambat, kok tidak mau langsung ke kantor saja daripada lewat telepon?" Beliau juga berjanji akan mengganti dengan memberi order sebanyak 4 unit kepada saya.Pada waktu itu saya sempat bertanya kepada Pak Darmono, "kalau incoming sudah memakai sistem komputer kan bisa dilihat:
  • jam berapa diinputkan?
  • selisih berapa detik?
  • kenapa Antok bagian incoming bilang kosong?"
Saya akhirnya agak melunak mengingat saya tetap ingin menjalin hubungan baik dengan ADIRA FINANCE dan saya juga menyadari bahwa saya memang tidak bisa mendikte ADIRA FINANCE untuk menerbitkan P.O sesuai kehendak saya. Saya selalu positif thinking terhadap ADIRA FINANCE, sama sekali tidak terlintas dalam benak saya bahwa ADIRA FINANCE akan "membohongi" saya, mengingat ADIRA FINANCE adalah mitra kerja saya dan ini bulan puasa.Tetapi keesokan harinya saya mendapat informasi dari MO bahwa incoming dari Timbul Jaya Putra jam 08.30 sedangkan dari dealer lain jam 09.30 untuk ke-4 konsumen yang sama tersebut. Lagi-lagi saya salut pada Pak Darmono yang dalam keadaan kepepet bisa dengan begitu lihainya melempar bola api pada saya dengan mengatakan bahwa saya sudah pernah membuat komitmen dengan ADIRA FINANCE bahwa P.O akan diterbitkan atas nama dealer yang sudah menerima uang muka terlebih dulu. Seingat saya komitmen kami waktu itu adalah : bahwa P.O akan diterbitkan atas nama dealer yang punya unit ready stok.Mendadak saya kehilangan kepercayaan pada ADIRA FINANCE sampai pada titik nol. Saya bertanya pada diri saya sendiri seperti orang bodoh:
  • memangnya bagaimana saya bisa tahu bahwa uang muka benar-benar sudah dibayarkan oleh konsumen?
  • mengapa ADIRA FINANCE tetap ngotot dan bersikukuh untuk menerbitkan P.O atas nama dealer lain tersebut padahal saya sudah protes?
  • Bukankah Sonny jelas-jelas melanggar prosedur survei?
  • Sedemikian sibukkah Karep ADIRA FINANCE Trenggalek sampai-sampai tidak tahu ada masalah switch order seperti ini?
  • Ataukah selama ini hal yang semacam itu sudah sering terjadi tanpa saya ketahui?
  • Apakah PK yang saya ajukan dan ditolak oleh ADIRA FINANCE benar-benar tidak layak di ACC, ataukah PK tersebut diperjualbelikan oleh oknum-oknum ADIRA FINANCE sendiri?
  • Mengapa di bulan yang suci dan penuh ampunan ini para oknum ADIRA FINANCE sampai rela berbohong soal incoming tersebut? Apakah puasanya akan mendapat pahala atau hanya akan mendapat lapar dan dahaga saja?
  • Ada permainan apa antara ADIRA FINANCE dengan dealer lain?
  • Apakah hal ini sengaja dilakukan agar ADIRA FINANCE bisa berkelit membatalakan MoU yang sudah terlanjur disepakati?
  • Bukankah ini sama artinya dengan ADIRA FINANCE siap kehilangan dealer kecil seperti saya?
Saya mencoba mencari kebenaran dan keadilan dengan menelpon Bp Eko Wahyu selaku BM, dengan harapan beliau bisa memberi angin sejuk. Tetapi ternyata beliau dengan begitu arogan bertanya pada saya: kalau tidak dengan ADIRA FINANCE anda mau kemana? Saya ganti bertanya pada Bp Eko: memangnya YMKI hanya menunjuk 1 leasing saja yang diakui dan dipercaya untuk bekerja sama dengan dealer?Saya juga berusaha menelepon Bp Tonny, tetapi lengkaplah kekecewaan saya karena ternyata sampai hari ini tanggal 18 September 2007 beliau hanya diam alias NATO (no action talk only) tidak memberikan win solution. Saya sangat menyayangkan nama perusahaan sebesar ADIRA FINANCE ternyata sangat tidak profesional dalam menyelesaikan suatu permasalahan dengan dealer tidak bisa memberi jalan keluar yang terbaik dan menyejukkan bagi kedua belah pihak.Kalau hal tersebut dilakukan oleh competitor saya bisa memakluminya, tapi ini dilakukan oleh ADIRA FINANCE yang notabene adalah mitra kerja dealer dan leasing yang diakui oleh YMKI. Saya tidak menuntut supaya ADIRA FINANCE meminta maaf pada saya ataupun pada Bp Anton Sudjono selaku owner.Saya menyadari bahwa tuntutan itu terlalu tinggi untuk dilakukan oleh perusahaan sebesar ADIRA FINANCE. Tetapi saya hanya ingin bapak-bapak yang di pusat sudi membaca uneg-uneg saya ini.Sekarang, talak tiga sudah dijatuhkan dan siapa pun juga tidak akan melihat lagi 2 bh papan nama ADIRA FINANCE dan logo ADIRA FINANCE di semua material promosi yang berbau TIMBUL JAYA PUTRA.Sekarang saya lebih senang mengganti slogan ADIRA FINANCE: BRINGS TOMORROW TODAY dengan BRINGS PROBLEM TODAY.Silvany Wangke zhoska.mail@gmail.com

Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads