Penumpang Terkatung Smac Untung

Suara Pembaca

Penumpang Terkatung Smac Untung

- detikNews
Jumat, 31 Agu 2007 09:18 WIB
Keluhan
Hari Sabtu, 25 Agustus 2007 saya mengantar orang tua saya ke Bandara Kuala Batu untuk berangkat ke Banda Aceh dalam rangka berobat dengan menggunakan jasa penerbangan pesawat Smac. Saya sangat kecewa dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak pengelola Smac dan pihak perhubungan yang pilih kasih dan tidak menghargai penumpang.Pada Sabtu pagi tersebut pesawat Smac yang datang dari medan menuju Banda Aceh transit di Bandara Kuala Batu dan mendarat dengan ban sebelah kiri dalam keadaan bocor terkena pecahan kerikil di landasan. Atas insiden ini seluruh penumpang yang jumlahnya belasan orang maklum dan memahami. Penumpang pun bersedia mengundurkan keberangkatan esok harinya mengingat kiriman ban pesawat dari Medan tak bisa sampai pada hari Sabtu itu.Keesokan harinya Minggu, 26 Agustus 2007 pukul 10:30 WIB penumpang yang akan berangkat sudah hadir di Bandara menunggu keberangkatan ke Banda Aceh. Sekitar pukul 11:15 WIB kiriman ban pesawat dari Maulaboh tiba di Bandara Kuala Batu dan langsung dipasang. Seluruh penumpang merasa lega karena dalam pikiran mereka sebentar lagi pesawat akan terbang menuju Banda AcehSaat-saat menunggu keberangkatan di Bandara Kuala Batu hadir seorang pejabat teras ABDYA yang dengan kegagahannya ikut bergabung dengan penumpang lain. Pada saat tersebut saya mendengar percakapan pejabat dengan rekannya yang sama-sama mau ke Jakarta. Inti dari percakapannya mereka harus berangkat ke Medan karena di Banda Aceh tidak ada lagi tiket pesawat. Pada pukul 12:00 WIB saya menghubungi petugas penjualan tiket (Sdr Dedek) yang ada di bandara dan dia mengatakan untuk tetap menunggu sebentar lagi karena co pilotnya sakit dan lagi dirawat di rumah sakit. pukul 12:15 WIB pejabat tadi keluar dari area bandara menuju Blang Pidie untuk makan siang bersama rekannya.Pukul 12:30 WIB saya kembali mendatangi petugas ingin kejelasan berangkat atau tidak. Jawaban petugas tetap berangkat tetapi sabar. Sekitar pukul 14:00 WIB saya kembali menanyakan kepada petugas loket dan katanya pesawat berangkat pada pukul 15:00 WIB. Karena saya merasa dipermainkan oleh petugas loket saya mencoba menghubungi salah seorang petugas perhubungan melalui telepon. Saya sangat terkejut dan kecewa saat saya mendapat khabar bahwa pesawat tiba-tiba berubah arah keberangkatannya tanpa alasan yang jelas. Bukan lagi ke Banda Aceh tetapi justru ke Medan. Ada apa ini. Beginikah bentuk pelayanan publik yang diterapkan di perusahaan Smac. Di manakah hati nurani mereka. Penumpang dibiarkan menunggu tanpa dipedulikan. Di manakah rasa tanggung jawab manajer perusahaan Smac dan pengelola dalam hal ini Dinas Perhubungan ABDYA. Satu hal yang hampir terlupakan pada pukul 14:45 WIB pejabat yang katanya makan siang tadi sudah kembali dengan wajah kemenangannya.Apakah ini satu kebetulan ataukah memang sudah dirancang demikian. Saya pun tidak tahu. Yang jelas kejadian ini membuat saya betul-betul kecewa dan merasa dirugikan oleh perusahaan penerbangan SMAC. Saya juga tidak paham. Mungkin karena orang tua saya yang berangkat ini dan penumpang lainnya adalah masyarakat biasa. Tidak punya peran apa-apa boleh di perlakukan semena-mena oleh mereka yang punya kekuasaan. Atau mungkin Pesawat tersebut hadir di ABDYA ini memang bukan untuk melayani kebutuhan masyarakat tetapi untuk kepentingan pejabat saja. Kalau memang demikian tolong diumumkan agar masyarakat tidak kecewa. Kalau perlu tuliskan di badan pesawat tersebut:"PESAWAT INI DISUBSIDI UNTUK KEPENTINGAN PEJABAT ABDYA BUKAN UNTUK KEPENTINGAN MASYARAKAT BIASA."Nah kalau begini sudah jelas kami pun tahu diri.Muslim AbdyaJl Padang Harapan No 22 Blangpidiemuslimabdya@yahoo.com085260949494

Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads