Keluhan
Saya adalah nasabah Bank Permata Cabang Zainul Arifin Medan. Pada tanggal 3 Agustus 2007 sekitar pukul 15.00 WIB, saya melakukan pembayaran asuransi Prudential melalui Bank Permata Internet Banking. Namun, transaksi gagal (status failed) sampai 2 kali dan pada layar tertulis "Page cannot be found" dan beberapa saat kemudian saya mencoba log in kembali. Tetapi, yang saya dapat adalah rekening saya sudah terdebet sebesar 2x premi yang mau saya bayarkan. Saya langsung ke Bank Permata Cabang Zainul Arifin dan diterima dengan baik oleh Customer Service (CS) bernama Febrina Sihombing dan berjanji komplain saya akan ditanggapi paling lambat 8 Agustus 2007 (terima kasih kepada Ibu Febrina karena masih mau melayani saya walaupun jam kerja CS sudah habis).Sampai dengan tanggal 8 Agustus 2007 sore saya tidak mendapat jawaban dari pihak Bank Permata. Akhirnya saya menghubungi Call Center yang menyarankan saya untuk datang ke Bank Permata pada keesokan harinya.Pada tanggal 9 Agustus 2007 sekitar pukul 13.00 WiB (nomor urut antri 323) dengan Ibu Deni. Saya kembali menanyakan pengaduan saya. Tetapi, Ibu Deni mendengarkan pengaduan saya kembali dengan acuh tidak acuh dan hanya menyuruh saya membaca hasil dari Bank Permata Jakarta pada layar komputer di meja CS. Berulang kali Ibu Deni mengatakan itu adalah keputusan Bank Permata Jakarta. Keputusan Bank Permata Jakarta adalah saya harus mengajukan komplain ke Prudential langsung. Saya minta kepada Ibu Deni untuk memberikan hasil dari Bank Permata tersebut. Tetapi, Ibu Deni menolak dengan alasan "jika terjadi apa-apa" dia harus bertanggung jawab. Apa hubungannya dan bukanlah dia juga adalah pegawai Bank Permata. Data jawaban dari Bank Permata saya perlukan untuk mengajukan klaim ke Prudential. Namun, Ibu Deni tetap tidak mau memberikannya. Pada saat saya masih belum puas dengan berbagai penjelasan ini Ibu Deni yang menurut saya tidak masuk akal dan malah berputar-putar, Ibu Deni malah beberapa kali menerima telepon dari HP (handphone) yang saya tidak tahu dari siapa dengan waktu yang cukup lama. Isi pembicaraan pun tidak penting serta tidak mempedulikan bahwa saya masih ada di hadapannya. Saya harus menunggu Ibu Deni selesai berbicara melalui HP untuk kemudian melanjutkan pengaduan saya. Dari sedikit perdebatan dengan Ibu Deni terkesan bahwa uang terdebet dari rekening saya (sebesar Rp 1,500,000,00) dianggap tidak terlalu besar. Nantinya bisa dijadikan pembayaran premi periode selanjutnya.Apakah jika pendebetan lebih sebesar Rp 50,000,00 tidak diacuhkan oleh Bank Permata. Atau pengaduan melihat nominal uang yang akan diklaim. Akhirnya setelah sedikit mengotot dan berdebat saya disambungkan dengan Bank Permata Jakarta (Bapak Hario). Hal ini sedikit membuat saya lega setelah mandapat penjelasan yang lebih masuk akal dari penjelasan ibu Deni. Dan yang membuat saya sangat kesal pada saat saya berbicara dengan Bapak Hario melalui telepon Ibu Deni kembali mengacuhkan saya dan mengobrol dengan seseorang di HP dan sampai saya selesai berbicara dengan Bapak hario dan saya pergi dari meja Ibu Deni beliau masih belum selesai bertelepon di HP. Mungkin juga Ibu Deni tidak tahu kapan saya pergi dari mejanya.Apakah begitu etika seorang CS Bank Permata. Saya rasa tidak semua karena saya masih pernah mendapati CS yang baik. Seperti halnya Ibu Febrina Sihombing yang masih mau menerima saya walau jam kerjanya sudah habis.Hal ini mungkin bisa menjadi catatan tersendiri pada Bank Permata. Etika yang harus dijalankan oleh CS atau front office sebuah bank khususnya yang bergerak di bidang jasa. Etika menggunakan telepon dan berbicara dengan kastamer kiranya bisa menjadi koreksi tersendiri. Hal yang paling sering terjadi dan sering saya alami adalah CS memilih-milih kastamer yang datang dan memperlakukan berbeda-beda. Febrina Krisanti Tamelia T Jl Jamin Ginting Gg Maju No 24 Medanfebbytarigan@gmail.com+61811611001 Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait
(msh/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.