Keluhan
Jumat, 13 April 2007, saya dan 2 tamu saya dari luar negeri mengunjungi Bandung. Saat itu, saya memutuskan untuk membawa kedua tamu saya itu ke Cafe Resto Sierra. Kepada wanita petugas di Sierra saya meminta meja di dekat jendela untuk tiga orang.Kami dipersilakan langsung saja masuk ke dalam resto dan menuju meja yang menghadap jendela ke luar. Kebetulan saat itu Cafe Resto Sierra sedang sepi. Hanya terlihat ada 3 meja yang diisi pengunjung. 1 Meja berada di dalam dan 2 meja menghadap jendela luar. Dari 2 meja itu, 1 meja diisi 5 orang dan 1 meja lagi diisi oleh 3 orang. Seorang pelayan pria kemudian bertanya lagi kepada saya, berapa orang rombongan saya. Saya jawab: tiga orang dan ingin duduk di dekat jendela. Lalu salah satu orang bilang, bahwa meja yang di dekat jendela sudah dipesan dan seorang pelayan lain menyimpan papan yang bertuliskan reserve.Jujur saja, saya cukup terkejut melihat hal tersebut. Lalu pelayan tadi menyarankan untuk duduk di meja yang agak ke dalam (tempat duduk dari plastik). Saya bilang, bagaimana jika meja lain yang menghadap jendela yang masih kosong dan tidak terlihat ada tulisan reserve.Pelayan itu kemudian pergi dan balik lagi dengan membawa beberapa papan bertuliskan reserve. Papan-papan itu kemudian ditaruh di meja-meja kosong yang di dekat jendela luar.Saya merasa sangat tidak dihargai sebagai customer. Saya adalah seorang customer. Meskipun saya hanya 3 orang bersama tamu-tamu saya, saya pun berhak untuk diperlakukan sama seperti customer lain. Saya akan merasa lebih dihargai jika pelayan-pelayan tersebut mengatakan bahwa meja-meja yang menghadap keluar hanya boleh digunakan bagi 4 konsumen atau lebih, tanpa perlu berpura-pura mengatakan bahwa meja tersebut telah dipesan. Tetapi jikalau hal tersebut dikatakan pun, saya akan mengatakan bahwa mengapa ada orang lain (3 konsumen juga) diperbolehkan menggunakan meja yang menghadap keluar (saat itu ada juga 3 konsumen yang menggunakan salah satu meja yang menghadap ke arah jendela luar).Akhirnya, tanpa perlu banyak omong, karena saya merasa tidak enak pada tamu-tamu saya, saya mengatakan pada seorang pelayan: ooo...gitu, ya udah deh lain kali aja. Makasih mas. Pelayan tersebut hanya menjawab iya, tanpa berkata maaf.Sesampai di mobil, kedua tamu saya bertanya mengapa hal tersebut terjadi. Di Singapura, suatu resto cafe tidak akan membeda-bedakan pelayanan kepada siapa saja yang mengunjungi resto. Jika memang resto cafe merasa keberatan dengan jumlah customer yang akan menempati meja tersebut, pihak resto cafe akan mengatakan secara terus-terang tanpa perlu berpura-pura.Melalui surat pembaca ini, saya ingin menganjurkan bagi pengelola Sierra untuk mengajarkan pada para pelayan Anda untuk tidak membeda-bedakan antara customer yang satu dengan customer yang lain. Semoga pengalaman saya ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi resto cafe Sierra dalam mengembangkan pelayanannya terhadap para konsumen. AlbertPerumahan Pantai Indah Kapuk JakartaEmail: al_netz@yahoo.com____________________________________ Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait
(ana/ana)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.