Layanan Purna Jual Sony Ericsson Sungguh Mengecewakan

Sewaktu 16 Maret 2007, di sela-sela jam istirahat makan siang saya meninggalkan kantor dan berkunjung ke Sony Ericsson Service Center Roxy untuk mengambil HP seri W550i yg sudah diservice sekitar 10 hari sebelumnya (6 Maret 2007) .Setelah menunggu cukup lama, akhirnya HP saya dapatkan kembali dalam keadaan menyala. Biaya total service adalah Rp.175.000. Sambil melangkah pergi, saya coba fungsi-fungsi di HP dan alangkah terkejutnya bahwa beberapa tombol ternyata tidak berfungsi, kontan saya kembali ke Service Center dan menanyakan kembali kepada salah satu CSO dan dengan santai mereka bilang "HPnya sudah dicek koq oleh teknisi kami". Saat itu saya sangat dongkol, karena sudah membuang banyak waktu di sela jam istirahat kantor. Lagipula no.telepon yang tertera di tanda terima service tidak pernah diangkat saat dihubungi. Demikian pendapat saya, dan beberapa customer yang berada di situ. Dan mereka (CS) selalu beralasan bahwa "linenya sangat sibuk".Akhirnya HP saya serahkan kembali ke pihak Sony Ericsson dan saya kembali ke kantor.Beberapa jam kemudian, pihak Sony Ericsson menelepon saya di kala saya meeting dan dengan sangat sopan berkata "Mas, kok lama banget sih ngangkatnya?". CSO bilang bahwa semua tombol sudah diperbaiki kecuali tombol kamera. Akhirnya HP saya ambil kembali pada hari Minggu (18 Maret 2007). Keesokan paginya, HP saya kembali mati.Sampai hari Jumat tanggal 23 Maret 2007, saya kembali ke Sony Ericsson untuk komplain masalah tersebut, dan sangat kecewa karena CSO kembali menerangkan bahwa saya harus membayar kembali untuk memperbaikinya sebagai servis baru. Perlu diketahui bahwa saya sudah membuang waktu,tenaga dan biaya untuk HP tersebut namun semuanya sia-sia. Kepada para pengguna HP terutama Sony Ericsson agar lebih berhati-hati dalam menggunakan HPnya, karena layanan purna jualnya tidak sebagus produknya. Hingga detik saya menulis surat ini, HP saya masih rusak.Kukuh Argaditya,kukuh_arga@yahoo.com08170070028

Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(nrl/nrl)