Keluhan
Surat ini saya buat untuk kedua kali sebagai bentuk kekecewaan saya terhadap layanan PLN. Untuk pertama kali, surat ini sudah pernah dimuat di harian KOMPAS, Minggu 24 September 2006, tetapi tanggapan yang diberikan sangat jauh dari memuaskan.Belakangan ini, PLN sering mengimbau masyarakat untuk melakukan penghematan energi melalui iklan masyarakat dan sejenisnya. Tetapi di satu sisi PLN sendiri tidak konsisten dengan imbauannya, terutama dengan diberlakukannya tarif Multiguna. Dengan tarif Multiguna masyarakat dipacu untuk melakukan pemakaian minimal 150 Kwh. Hal ini saya alami pada saat pengambilan rumah, di Taman Sari Persada Bogor. Sesuai keterangan yang saya dapat dari pengembang (PT Wijaya Karya), bahwa pemasangan baru hanya bisa dilayani dengan tarif Multiguna tanpa diberikan pilihan kepada konsumen, kecuali Multiguna atau tidak. Dengan fasilitas Multiguna, maka pembayaran listrik minimum Rp 119.274, sementara listrik belum dipakai karena rumah memang masih kosong. Jadi untuk pemakaian di bawah 150 Kwh, pemakai dipaksa untuk membayar sejumlah Rp 119.274 sehingga memaksa konsumen yang tadinya ingin mengikuti imbauan PLN untuk berhemat, maka berlomba-lomba memakai minimal 150 Kwh. Sementara sering terdengar PLN mengeluh bahwa biaya listrik per Kwh sangat mahal. Saya tidak mengerti dengan tarif Multiguna. Berharap dengan tarif Multiguna akan mendapatkan nilai lebih, di sisi lain seperti pasokan yang baik tidak "byar pet", pasokan yang stabil (daya tidak turun naik). Sehingga tidak perlu membeli lagi stabilizer. Dalam hal ini pihak PLN tidak bisa memberikan jaminan meski konsumen memasang tarif Multiguna. Apakah ini akal-akalan dari PLN dalam strategi menaikkan harga. Karena sebagai monopoli di industri listrik, konsumen sangat dirugikan tanpa punya posisi tawar menawar kepada PLN. Bagaimana YLKI menanggapi hal ini ?SUGANDITaman Pagelaran Blok A 10 No : 17 - 18 Bogor 16610email: sdarman@yahoo.com Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait
(nrl/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.