Villa Mutiara Gading 2 Bekasi Jangan Umbar Janji Saja

Baru-baru ini saya membeli salah satu rumah di Villa Mutiara Gading 2, Desa Karang Satria, Bekasi yang dikembangkan oleh Developer PT ISPI Pratama dengan cara KPR dari Bank BTN. Kemudahan yang saya dapatkan adalah: 1. Prosedur yang diberikan dari Pihak Developer dan Bank BTN mudah dijalani oleh konsumen (dokumen lengkap, proses gampang). 2. Biaya yang dikeluarkan tidak berkepanjangan, dalam arti hanya dengan membayar booking fee dan uang muka, kita tinggal menunggu hasil dan akad kredit dari Bank BTN.Belakangan ini timbul masalah yaitu, sejak serah terima rumah pada bulan Maret 2005 hingga saat ini belum terpasang sambungan listrik (sementara menyambung dari pal listrik yang tegangannya tidak stabil), yang dijanjikan oleh Developer 3 bulan setelah akad kredit (perjanjian tidak tertulis, yang tertulis hanya "Pemasangan Listrik sepenuhnya tergantung PLN").Padahal di lingkungan rumah (Mutiara gading 2) sudah terpasang tiang dan kabel listriknya, tapi ketika kami (penghuni yang telah menempati) menanyakan ke Developer (tanggal 24 Juli 2005), mereka menjawab pemasangan instalasi listrik ke rumah diusahakan akhir Juli/awal Agustus 2005 (yang kepastian tanggalnya tidak kami ketahui).Desas desus terdengar ditelinga kami, bahwa permasalahannya terletak di: 1. Pembayaran dari Developer ke PLN belum diselesaikan. (masuk akal sih, mungkin dananya digunakan untuk pengembangan Villa Mutiara gading 3 atau Vila Mutiara Cinere atau yang lainnya) 2. Pemesanan kabel SR dan Meteran Listrik memakan waktu cukup lama. (kenapa baru dipesan? Kalau memesannya sewaktu rumah dibangun, mungkin sekarang sudah selesai) 3. Konsumen teriak dulu, baru listrik dipasang.Mohon agar pihak Developer bisa menyelesaikan permasalahan ini, apakah semua perumahan yang ada di Indonesia ini pihak Developer tidak bertanggung jawab atas pemasangan listrik? Jangan hanya mengumbar janji manis di awal saja.Terima kasih atas perhatiannya.awibowo@imc.co.idPenghuni Villa Mutiara Gading 2

Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(nrl/)