Keluhan
Pada bulan April 2004, saya membeli sebuah handphone Samsung SGH X-100. Setalah 4 bulan ke depan terjadi keanehan pada Hp saya yaitu pada saat charge,indicator charge tidak tampil.Hal ini saya claim ke service Samsung (PT Sarindo Utama) dan diterima oleh Pak Asep. Di sinilah keanehan analisa dimulai. Beliau dengan yakinnya mengatakan bahwa handset saya terkena air (sepengetahuan saya barang elektronik kena air pasti akan tidak berfungsi, tapi mengapa handset saya masih bisa on?) dan harus diganti conn socket dan shield conn socket.Namun pada saat saya ambil masalah yang lain timbul yaitu hang. Hal ini langsung saya bawa balik dan d terima kembali oleh Pak Asep dan saya dijanjikan akan di ganti PCB/PBA.Setelah selesai diperbaiki, saya meminta untuk membuka chasing guna memastikan apakah PCB/PBA saya diganti baru atau tidak. Namun anehnya Pak Asep menolaknya dengan alasan bahwa akan merusak segel garansi yang sudah dilekatkan di chasing tersebut. Namun 3 bulan setelah diganti PBA/PCB, hang itu muncul kembali dan besoknya saya bawa ke service Samsung dan diterima oleh salah satu teknisi (saya lupa namanya) dan handset saya dihandle oleh Pak Herman.ย ย ย ย Dan menurut beliau setelah dicoba cek tidak nge-hang (aneh padahal saat saya bawa ke sana, teknisi yang menerima juga mengetahui bahwa handset tersebut juga hang) lalu dia menyarankan untuk diambil saja dan apabila ada hang langsung dibawa ke Samsung. Lima bulan kemudian tepatnya bulan Maret hang tersebut muncul kembali dan setelah dicoba cek fisik oleh teknisi Samsung terjadi keanehan yaitu dudukan baut yang ada di dalam chasing sebelah kanan bawah hancur. Hal inilah yang membuat pertanyaan bagi saya, mengapa dudukan tersebut bisa hancur? Saya bertanya kepada teknisi yang memeriksa fisik handphone saya dan dia pun tidak tahu jawaban pastinya (menurut saya dudukan baut itu hancur disebabkan oleh penekanan yang berlebih saat membuka/mengencangkan baut). Namun setelah saya klaim akan hal ini, dan saya oleh teknisi yang meng-handle handset saya (Pak Okta) saya dipertemukan oleh Ibu Jana (yang menurut salah satu CSO, beliau adalah satu staff customer service). Bukannya solusi yang saya dapatkan melainkan ketidakjelasan dari problem tersebut dan sepertinya Ibu Janah (pihak service Samsung) lepas tangan akan problem yang saya hadapi. Hal aneh lagi timbul saat saya di pertemukan oleh Pak Ferry. Dengan arogannya beliau menerangkan dudukan baut tersebut hancur karena handset saya terjatuh atau pun handset saya dengan sengaja saya lenturkan.(Bagaimana bisa dudukan baut hancur kalau benturannya terjadi di luar sedangkan dudukan baut tersebut berada di dalam? Dan bagaimana mungkin dudukan baut sebelah kanan patah apabila dilenturkannya di tengah? Kalau pun patah pasti yang di tengah bukan yang bawah). Akhirnya datanglah Pak Sonny. Beliau menjanjikan ke saya bahwa chasing saya akan diganti baru dan setelah saya cross cek ke teknisi yang handle handset saya juga menerangkan akan diganti baru. Ternyata bukannya diganti baru melainkan hanya dilem. Hal inilah yang membuat saya kecewa berat atas technical service dan technical handling Samsung. Yang lebih parahnya lagi Pak Okta menyarankan saya membayar penggantian chasing baru atas kerusakan yang dilakukan oleh teknisi Samsung. Oleh karena itu saya menyimpulkan bahwa: 1. Begitu mudahnya membuat analisa yang menyesatkan. 2. Handling yang kurang baik sehingga membuat chasing yang baru menjadi cacat. 3. Penjelasan dari seorang teknisi yang sangat menyesatkan. 4. Perbaikan yang hanya bertahan beberapa bulan (temporer) Oleh karena saya ingin menyampaikan bahwa nama Samsung yang besar akan hancur akibat buruknya after sales service dari para teknisinya. Yuliardi@zyrex.com Jl. Daan Mogot No 59 Jakarta Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait
(nrl/)
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.