Keluhan
Pada tanggal 13 Maret 2014, saya diberitahu tetangga yang melihat sekelompok orang menggali halaman depan rumah saya pada siang hari saat keadaan sepi.Saya menemukan selembar kertas yang berisi surat perintah penugasan resmi Palyja untuk memutuskan saluran air ke rumah saya. Disertai sejumlah nama dan nomor telepon yang ditulis dengan tangan.
Sebagai catatan, saya selalu membayar tagihan Palyja tepat waktu dan tidak punya tunggakan. Saya melaporkan besaran penggunaan air tanggal 24 setiap bulan melalui sms center Palyja. Bahkan seorang petugas pencatat meter air Palyja datang untuk memeriksa meteran air pada hari Sabtu awal Maret 2014.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saya juga merasa keberatan atas ulah oknum Palyja yang bertingkah bagaikan koboi dalam kasus ini.
Saya melaporkan hal ini ke Kantor Pusat KHP Palyja, Tanah Abang dan saya diminta ke ruangan illegal handling. Tentu saja saya merasa diperlakukan seperti pencuri.
Saya juga diharuskan membayar sampai jutaan rupiah untuk menghidupkan kembali aliran air pam tersebut. Saya bayar saat itu juga (17 Maret 2014)
Dengan pertimbangan bahwa bayi kami membutuhkan air setiap saat maka saya melakukan pembayaran saat itu juga (17/03) dan dijanjikan esok harinya petugas datang dan akan langsung dipasang.
Akan tetapi sampai dengan saya menuliskan surat ini, air masih tidak mengalir. Bahkan siang ini seseorang yang mengaku dari Palyja memaksa masuk pagar untuk mengambil meter air di rumah saya.
Apakah seperti ini SOP Palyja dalam melayani pelanggan? Sekarang saya baru mengerti kenapa Jokowi dan Ahok bersemangat ingin me-nasionalisasi Palyja.
Susilo
Jl Kelinci IV, Jakarta Pusat
hega.susilo@gmail.com
08567720607
Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait
(wwn/wwn)
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.











































