Lady Gaga, Ratu Artis Liberalis

Aneh, hanyalah itu kata yang pas untuk menggambarkan Lady Gaga. Ingin mengadakan konser di Indonesia saja sudah mengundang keanehan.

Lazim diketahui bahwa pihak penyelenggara konser harus mendapat izin keramaian dari Polda Metro Jaya. Izin tersebut belum didapat namun penyelenggara malah menambah tiket pertunjukan.

Padahal menurut Kepala Bidang Humas Polda, Komisaris Besar Rikwanto, izin keramaian tidak diberikan oleh Polda Metro Jaya. Alasannya karena pemilik dengan nama lengkap Stefani Joanne Angelina Germanota ini kerap bergaya erotis.

Itulah fenomena yang terjadi di Indonesia. Majelis Ulama Indonesia telah memfatwakan bahwa menonton konser Lady Gaga ini hukumnya haram.

Ironisnya, fatwa haram tersebut dicibir oleh penguasa dan politisi muslim. Sekretaris PKB DPR, Hanif Dhakiri justru menyatakan bahwa fatwa tersebut berlebihan. Ia berpendapat bahwa ukuran kepantasan setiap negara berbeda.

Pemerintah Korea Selatan saja sudah melarang remajanya untuk menonton konser tersebut. Padahal di Korea Selatan termasuk salah satu negara liberal. Kelompok-kelompok Kristen Korea Selatan pun menentang penyanyi tersebut karena kerap melecehkan biarawati.

Ada sepuluh alasan yang dikemukakan oleh Koordinator Gerakan Umat Anti Maksiat, M. Ihsan Sofyan. Lady Gaga kerap memamerkan simbol Illuminati, pemuja setan, penghina agama.

Lady Gaga juga menganggap perempuan adalah objek pemuas nafsu seksual semata. Penyebar Gaya Hidup Homoseksual, merusak moral remaja karena bercita-cita membuat parfum dari darah dan sperma. Apakah orang seperti ini pantas disebut idola?


Wendy Lastwati
Jl Laladon Cilauk, Bogor
wendylastwati@yahoo.com
08567783737

Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(wwn/wwn)