e Toll, Bukan Mempermudah tapi Mempersulit

Suara Pembaca

e Toll, Bukan Mempermudah tapi Mempersulit

- detikNews
Sabtu, 19 Mar 2011 06:46 WIB
Keluhan
Selama ini setiap hari saya harus menyediakan uang Rp. 7000,- untuk membayar toll, saya merasa sangat dipermudah dengan hadirnya e Toll ini. Namun kenyamanan saya ternyata semu dan dan sementara, berawal dari proses pembelian, saya harus melalui proses yang cukup lama untuk membeli kartu eToll ini dikarenakan saya bukan nasabah bank penerbit dan ketika nominal tinggal Rp. 11.000,- kartu ini tidak dapat di gunakan lagi.

Usaha saya untuk mengisi ulang kartu ini juga mengalami kendala yang berkepanjangan, dari mulai kendala mesin pengisi magnetic yang rusak (terjadi di PIM2) sampai alasan belum punya sistem pengisian dengan uang tunai (Gandaria City), hanya bisa dengan alat pengisi eToll di ATM kami.

Saya jadi berasumsi bahwa untuk dapat mengisi ulang kartu e Toll ini saya harus menjadi nasabah bank penerbit eToll ini dan mengisi mengunakan ATM. Saya mencoba untuk membayangkan kerugian saya jika saya harus menjadi nasabah dan hanya untuk merubah cara bayar toll, saya harus membayar biaya bulanan rekening, harus membuang waktu untuk antri dan berinteraksi dengan CS bank untuk membuka rekening.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana pun juga seharusnya penyelengara eToll ini tidak boleh dimonopoli hanya oleh satu penyedia, sehingga kemudahan dan proses kemajuan bangsa tidak di hambat oleh proses cari untung. Saya minta maaf jika saya ada salah bicara kepada nasabah atau bank penyelengara eToll ini.

Airlangga Gunawan
Jl. Pulo Nangka Tengah 12a Jakarta Timur
airlanggagunawan@yahoo.com
08111002779




Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(wwn/wwn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads