TIKI: TIdak diKIrim-kirim

Pada Rabu, (24/11) saya mengirimkan barang berupa CD ke kawan saya di Surabaya melalui Jasa Pengiriman TIKI Jalan Raden Saleh Raya No 2 Jakarta Pusat. Saat itu saya dilayani customer bernama Ramlan, yang juga memberikan pilihan, menggunakan paket kilat yang sehari sampai ataukah paket kiriman biasa? Tentu saja biaya paket yang ditawarkan berbeda.

Karena isinya sangat urgen sekali untuk segera disampaikan saya memilih paket kilat sehari sampai seperti yang dijanjikan. Setelah dicatatkan dengan nomor resi: 02 009 117 5279 saya kembali dengan harapan titipan itu akan sampai keesokan harinya.

Keesokan harinya ternyata titipan itu tak kunjung sampai ke tujuan. Hingga kawan saya menanyakan titipannya. Semula saya berusaha menenangkan kawan yang sudah tidak sabar menunggu dengan alasan cuaca dan beberapa alasan lainnya. Namun, hingga hari Jumat, (26/11) kawan saya kembali mengabarkan jika titipannya belum juga sampai.

Akibatnya, saya menanyakannya ke Customer Service (CS) TIKI via telepon. Dengan susah payah sampai beberapa kali menghubungi TIKI akhirnya telepon saya diangkat juga oleh CS. Namun, CS TIKI beralasan klise ke konsumen bahwa kurir sudah mengirimkannya ke alamat yang dituju. Namun, saat dikirimkan rumah dalam keadaan kosong hingga barang itu tak sampai. TIKI juga berjanji untuk  engirimkannya kembali keesokan harinya.

Tentu saja alasan TIKI itu langsung saya bantah karena seharian kawan saya berada di rumah karena menunggu titipannya. Jika TIKI tidak profesional seperti itu dengan alasan yang dibuat-buat bagaimana mungkin konsumen akan terus mempercayakan titipannya? Padahal, saya adalah konsumen yang sejak lama merekomendasikan TIKI setelah kecewa dengan layanan jasa pengiriman yang lain.

Kalau singkatan TIKI yang semula TItipan KIlat berubah menjadi TIdak diKIrim-kirim. Lebih baik saya mencari perusahaan pengiriman lain yang lebih profesional. Terima kasih.

Sidik Purwoko
Konsumen
Bedahan Sawangan Depok
sidikpurwoko@yahoo.com
085219805297

Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)