Sebelumnya mohon maaf. Saya mewakili Bapak saya Panidjan. Alamat Butuh 01/05 Butuh Purworejo Jawa Tengah. Ingin kejelasan cara menghitung utang piutang di BRI. Kronologi ceritanya begini:
- 21 April 2005 meminjam pada BRI Unit Butuh Purworejo sejumlah 19 juta rupiah. Jangka waktu pengembalian 60 bulan. Cicilan pokok 316,700 rupiah. Cicilan bunga 247,000 rupiah. Total cicilan per bulan 563,700 rupiah. Mulai membayar cicilan pertama mei 2005. Pada cicilan ke-34, Februai 2008 mengajukan perbaikan utang lagi sejumlah 26 juta rupiah.
- 13 Februari 2008, permintaan pengajuan utang lagi dikabulkan.
- Mengapa dalam penerimaan dari pinjaman yang ke-2 (26 juta rupiah) potongannya banyak sekali. Padahal, pada pinjaman pertama (19 juta) sudah melakukan cicilan sampai 34 bulan dari harusnya 60 bulan (sudah lebih dari 50%).
Potongan-potongan yang ada tertulis dalam kwitansi-kwitansi yang ada antara lain :
- Potongan pelunasan sisa pinjaman sejumlah 18.015.800 rupiah.
- Potongan beban bunga sejumlah 598,000 rupiah.
- Provisi sejumlah 260,000 rupiah.
- Biaya percetakan 50,000 rupiah.
- Leges notaris 50,000 rupiah.
Dipikir-pikir sampai sekarang koq tetap tidak bisa dimengerti. Bapak saya bingung. Akhirnya minta tolong saya untuk bertanya lewat internet saja. Kalau nanya ke orangnya di kantor kadang jawabannya berbelit-belit susah dimengerti.
Bapak saya dan saya sendiri juga tidak mengerti cara berhitung BRI. Masak iya pinjam 19 juta, sudah membayar cicilan 34 x 316,700 rupiah (pokoknya saja, tanpa bunga), harusnya sudah terbayarkan 10,767,800 rupiah. Kalau matematika saya, hasil dari pengurangan 19,000.000 juta - 10,767,800 juta = 8,232,200 juta.
Jadi untuk potongan pelunasan sisa pinjaman bukan 18,015,800 rupiah. Tapi, 8,232,200 rupiah. Bukan uang sedikit buat keluarga saya uang sejumlah itu.
Rasa aneh saja. 19,000,000 rupiah - 10,767,800 rupiah koq masih 18,015,800 rupiah. Misal dibutuhkan, nota dan kwitansi masih tersimpan lengkap pada Bapak saya.
Akhirnya bapak saya hanya menerima 7,026,200 rupiah dari pinjaman sejumlah 26,000,000 rupiah.
Pada pinjaman ke-2 (26 juta, 13 Februari 2008), jangka waktu pengembalian 60 bulan. Cicilan pokok 433,300 rupiah. Cicilan bunga 338,000 rupiah. Total cicilan perbulan 771,300 rupiah. Cicilan pertama dibayarkan pada Maret 2008. Saya dan bapak saya berhitung secara manual. Bila maret 2008 cicilan pertama artinya Oktober 2010 adalah cicilan ke-32. Tapi, mengapa tercetak di kwitansi cicilan ke-46?
Demikian pertanyaan saya. Mohon mendapat jawaban. Jawaban dari BRI akan saya print dan pelajari. Di mana kesalahannya. Mohon maaf bila ada salah tulis dan terima kasih atas perhatiannya.
Tami
Asrama CPM A7 Sentul
Jln Sultan Agung Yogyakarta
cantiqusayang@gmail.com
087860703130
(msh/msh)