Membeli Honda Freed Ini Berakhir dengan Penyesalan yang Panjang

Saya membeli Honda Freed tahun 2009. Dengan sederet iklan yang bagus ternyata membeli mobil ini berakhir dengan penyesalan yang panjang.

1. Keadaan mesin yang makin lama makin menurun dengan penggunaan yang tetap (mobil hanya untuk antar jemput anak, tidak macet) dari mula-mula 9,2 km/ l kini tinggal 6,8 km/l, menggunakan Shell Super.

2. Penipuan kartu garansi. Tidak tercantum berapa ribu km /berapa bulan yang mana yang lebih dulu. Kira-kira 6 bulan lalu saya ingin mengambil servis yang kedua. Oleh salah satu petugas bengkelnya disarankan untuk menunda dahulu (km 2700) karena bisa kena void garansi karena kilometer belum tercapai.

Ketika hari ini saya mengemukakan hal ini ke Honda Call Centre hanya dijawab maaf. Walaupun peraturannya salah tapi tetap berlaku peraturan yang menguntungkan Honda. Oleh petugas Call
Center, Dewi, saya lalu dipersilahkan komplain ke media massa.

3. Harga baru waktu saya beli Honda adalah 257 juta rupiah dengan cash. Sekarang turun drastis dengan potongan mencapai 30 juta rupiah dengan segudang bonus sangat memiriskan hati pembeli.

4. Belum lagi hal-hal kecil seperti kondisi wiper yang dari pertama tidak sanggup membersihkan kaca, lampu dalam mati, mesin yang tidak mampu diatur secara manual, menyerah dengan pemilik teknologi Honda dan lain-lain.

Apakah mobil-mobil lain tidak bisa seperti Honda? Begitu hebat dan jumawanya Honda ini sehingga tidak takut komplain para pembeli Honda? Apakah harga jual kembalinya  bisa bagus? Ternyata lebih parah dari mobil Korea dan Cina yang tidak semena-mena memotong harga jualnya. 

Jangan membodohi konsumen seperti saya (kehilangan hak servis, nilainya sekitar 150 ribuan). Terima kasih. 

Germanus Wirjadinata
Jl Agung Perkasa 6 Blok J1B / 12 Jakarta Utara
germantantra@gmail.com
08161681298

Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)