Keluhan
Pada saat semua rakyat ketakutan dengan adanya ancaman "Bom 3 Kg" beberapa saat yang lalu Pertamina dengan sangat entengnya (tanpa merasa bersalah sama sekali) menyalahkan rakyat (rakyat yang salah, kapan pemerintah merasa salah?). Karena, memakai atau membeli selang dan regulator dengan produk bukan berlabel SNI dan alasan lain selang dan regulator tersebut sudah lama.Padahal, selang dan regulator adalah pemberian pemerintah dan tanpa ada pemberitahuan kapan waktu kadaluwarsanya. Maka Pemerintah membuat keterangan yang mengharuskan rakyat mengganti selang dan regulator "Bom 3 Kg" lama dengan produk berlabel SNI dan dikenakan biaya sebesar Rp 45,000 (keterangan di semua stasiun TV dan lagi-lagi rakyat yang harus membayar kesalahan tersebut).
Pada tanggal 22 Agustus 2010 saya sebagai rakyat kecil yang sangat takut "Bom" tersebut meledak di rumah akhirnya membeli selang dan regulator dengan produk berlabel SNI tersebut sebesar Rp 115,000 di sebuah supermarket karena di beberapa Pom Bensin tidak ada (Pertamina lagi-lagi tidak menyalurkan dengan benar ke berbagai Pom Bensin, berbeda dengan keterangannya di stasiun TV yang mengatakan sudah menyalurkan ke semua Pom Bensin dan berbohong dengan mengatakan harganya Rp 45,000).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tanggal 24 September 2010 gas dalam tabung habis. Maka saya mengganti tabung "Bom 3 kg" tersebut. Saat memasang regulatornya ke tabung terdengar suara mendesis. Kemudian saya segera melepas kembali regulator dan menukarkan tabung kepada penjualnya karena saya berpikir mungkin tabung tersebut yang bocor.
Lalu saya memasang lagi regulator ke tabung yang baru ditukar dan lagi-lagi terdengar suara desis yang bahkan lebih keras dari sebelumnya. Bau "Bom 3 Kg" tercium dengan jelas. Maka saya memutuskan untuk mengganti dan memasang selang dan regulatornya dengan yang lama (produk abal-abal yang disalahkan Pertamina dan untungnya belum dibuang). Tidak ada suara maupun bau "Bom" sama sekali dan kompor bisa menyala dengan baik.
Ternyata selang dan regulator berlabel SNI yang mudah rusak. Bukan hanya saya yang mengalami tapi orang tua saya pun mengalami hal yang sama. Dalam hal ini saya sebagai rakyat bingung ingin mengadu ke mana dan merasa sangat dikecewakan juga ditugikan moril maupun materiil karena produk berlabel SNI tidak terjamin keamanannya.
Saya harap Pertamina berpikir ulang jika membuat pernyataan yang menyalahkan sesuatu dan jangan membebani rakyat terus menerus yang harus membeli produk berlabel SNI yang ternyata lebih abal-abal dan lebih membahayakan daripada yang bukan SNI. Pertamina harus bertanggung jawab dalam hal ini karena menyarankan rakyat membeli barang yang harganya jauh lebih mahal tapi sangat 'membahayakan', dan jika terjadi kecelakaan bukan cuma mengganti kerugian dengan uang.
Nyawa tidak dapat diganti dengan uang! Terima kasih.
Shinta Herawaty
Taman Cibodas Jl Palem XII D23/1 Tangerang Banten
mike.reyssent@yahoo.com
02195037918
Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait
(msh/msh)
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.