Keluhan
Meski sudah mendapatkan permintaan maaf dari pihak Hotel Dusit Mangga Dua (Le Grandeur) yakni Director of Rooms yang berbicara di telepon tapi kecewa saya masih berbekas karena merasa dihina oleh pihak Sekuriti dari hotel tersebut dengan nada 'meremehkan saya tidak punya uang'. Karena semata-mata saya saat itu hanya memakai sendal jepit dan celana pendek. Kejadiannya sangat konyol karena mulai ada kebijakan pintu Dusit Mangga Dua dan hotel hanya bisa diakses dengan kartu kamar. Entah ide ini muncul dari mana. Setahu
saya yang bintang lima seperti HYATT pun dengan PLAZA INDO tidak ada kebijakan seperti ini. Saya memang hanya pengunjung reguler. Saya hanya berminat untuk makan siang di salah satu restoran di hotel tersebut.
Sekuriti pun membolehkan saya masuk ke dalam hotel. Lalu, saya tiba-tiba ingin buang air. Saya ke toilet dan saya melihat isi dompet yang miris lalu saya ingin mengambil duit dan cek saldo dulu ke ATM sebelum makan ke restoran di Dusit Hotel. Satpam 'meneriaki saya'. Tidak memperbolehkan saya keluar dari pintu yang sama yang toh hanya berjarak dekat sekali dengan mesin ATM. Tapi, satpam itu berteriak-teriak dengan nada meremehkan. "Halah tadi juga baru masuk. Bohong itu bilang dari restoran."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terang saja itu sangat membuat naik pitam. Lalu saya tendanglah tong sampah sepanjang perjalanan ke basement yang penuh kecoak. Saya pernah parkir di basemennya lalu mobil saya dimasuki 20-an kecoa. Makanya saya malas parkir di basemen.
Lalu kembalilah sekuriti bersorak sorai meneriaki kembali dengan gaya sok jagoan dan ingin menahan dan menuntut saya karena telah membuat kekacauan dan menghancurkan tong sampah yang toh tidak hancur. Sekuriti memperlakukan saya seperti 'penjahat' yang telah 'mencuri'. Kali ini Sekuriti yang sok meneriaki dan menggiring ke Manager Rooms dan malah ingin memfoto muka kita untuk di-black list dari hotel.
Sekuriti sempet berkata, "halah kameranya terlalu mahal buat muka kalian". Terus bilang ke manager kalau saya itu 'pembohong dan cuma menumpang pipis' (yang toh kalau memang benar itu juga urusan saya). Hak apa dia menghakimi saya. Tidak mampu untuk makan atau tinggal di hotel itu. Saya kebelet pipis, saya pengen ke ATM cek saldo, saya laper maau makan siang, hak apa mereka.
Mereka itu terlihat sangat ingin mencari salah. Kepala Sekuriti pun hanya terlihat tunduk dan ikut meneriaki kami 'pembohon' dan ribut ingin menyeret saya ke Posko. Entah apa intinya di Posko. Mau diapakan. Mungkin saya mau ditahan atau dikeroyok. Sangat konyol,
Mereka tidak bisa berpikir jauh. Dampak apa yang akan terjadi ke depannya untuk image hotel itu sendiri dan di mana yang dijual adalah service, dan saya telah diperlakukan dengan sangat 'tidak adil'. Entah mau jadi apa hotel dengan service level seperti itu. Terima kasih.Β
Angela
Sunter Jakarta
cumitjke@blackberry.xl.com
0816 1997 204
Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait
(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.