Pelayanan RS Harapan Bunda yang Tidak Simpati

Suara Pembaca

Pelayanan RS Harapan Bunda yang Tidak Simpati

- detikNews
Kamis, 25 Feb 2010 09:41 WIB
Keluhan
Hari Sabtu, 200210 jam 11 siang saya ke Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda karena janji untuk bertemu dan berobat dengan salah satu dokter spesialis di RS tersebut yang sebelumnya saya sudah mendaftar by phone. Masuk ke ruang pendaftaran saya dilayani dengan salah satu staf wanita (saya tidak sempat lihat namanya) yang seragamnya bertuliskan RS Harapan Bunda. Kalau tidak salah berwarna coklat atau gold.

Oleh karena saya menggunakan jasa asuransi maka untuk registrasi harus menggesek kartu asuransi saya. Untuk diketahui malam hari sebelumnya (hari Jumat malam, 190210) saya juga ke RS tersebut untuk pembacaan diagnose oleh dokter. Memang ada masalah dengan kartu asuransi saya (mag stripe/ magnet di kartu sering error sehingga tidak bisa digesek) dan jalan keluarnya petugas atau staf RS harus telepon manual ke pihak asuransi saya untuk konfirmasi klaim baik di bagian pendaftaran maupun kasir dan klaim saya pun akhirnya sukses.

Tetapi, pada hari Selasa, 200210 saya ditolak oleh pihak RS yang terlihat enggan untuk registrasi pendaftaran dengan asuransi tetapi manual (disebut manual karena pihak RS harus telepon pihak asuransi karena kartu tidak bisa digesek). Padahal sekali pun seperti itu juga sudah kewajiban mereka untuk melayani pasiennya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan alasan kartu saya error dan pihak asuransi susah dihubungi saya disuruh membayar dengan uang cash saja untuk mempercepat pendaftaran. Tetapi, dengan cara penyampaian yang tanpa berbasa basi dan ketus, "kalau mau berobat pakai uang cash aja karena yang lain juga pakai uang cash kalo kartunya ga bisa". Saya infomasikan saya bersedia untuk menunggu beberapa waktu sampai pihak RS bisa menghubungi pihak asuransi. Saya jelaskan ke petugas bahwa malam sebelumnya juga seperti ini (manual) tetapi berhasil.

Setelah menunggu 10-15 menit dengan harapan pendaftaran saya berhasil kemudian nama saya dipanggil oleh bagian pendaftaran dengan wanita yang berbeda (saya juga lupa namanya tetapi dengan warna seragam yang sama dengan yang sebelumnya) diinformasikan sama dengan nada ketus, tanpa simpati, dan tanpa basa basi bahwa "saya hanya bisa pay dengan uang cash saja kalau mau berobat karena mesin penggesek kartu asuransi sedang error".

Sekarang mesinnya yang dibilang error tetapi kenapa sebelumnya saya bisa registrasi tanpa pakai kartu. Dan, persis di sebelah saya ada orang tua yang kebetulan juga menggunakan pendaftaran dengan asuransi yang akhirnya tidak dilayani karena alasan tersebut. Coba bayangkan kalau ada orang tua, anak, atau saudara yang datang ke RS tersebut karena kita klaim dengan asuransi tetapi dilayani seperti itu.

Akhirya karena benar-benar kecewa saya putuskan membatalkan pendaftaran dan bergegas pulang. Padahal saya sudah janji dengan dokter hari ini. Tetapi, karena staf pendaftaran yang melayani saya hari ini tidak pakai hati maka saya batalkan pendaftaran saya. Hari Sabtu, 200210 saya juga mengirimkan komplain ini by email ke bagian komplain RS Harapan Bunda tetapi sampai saat ini (Kamis, 240210) belum ada tanggapan juga. Sungguh begitu tidak pedulinyakah mereka terhadap pasiennya.

Alangkah baiknya apabila motto RS Harapan Bunda benar-benar diterapkan. Pasti akan memberikan kenyamanan kepada para pasiennya. Terutama untuk pasien yang menggunakan asuransi. Toh, kita juga punya hak kok untuk mendapatkan pelayanan yang baik karena kita juga melakukan pembayaran walaupun tidak dengan uang cash.

Salam,
Farhana
Jl Otista Raya Jakarta Timur 13330
lilsista.onstage@yahoo.com




Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads