Belanja di ZARA Merasa Seperti Belanja di Factory Outlet

Suara Pembaca

Belanja di ZARA Merasa Seperti Belanja di Factory Outlet

- detikNews
Selasa, 09 Feb 2010 13:09 WIB
Keluhan
Pada Rabu (23/12/1009) saya membeli sebuah celana jeans di Toko Zara Pondok Indah Mall 2 ketika sedang sale. Tiga hari kemudian saya terpaksa kembali ke toko karena celana yang belum sempat saya pakai melar ketika dicuci tanpa mesin dan air panas.

Saya dilayani oleh Saudari Nurul. Setelah 20 menit menunggu, saya diberitahu bahwa jenis jeans yang sama sudah tidak ada di seluruh Toko Zara, dan diminta menukar dengan produk sale jenis lain.

Alangkah terkejutnya saya ketika setelah memilih produk lain yang harganya lebih tinggi saya diminta membayar selisih harga tersebut. Merasa keberatan saya minta
agar uang saya dikembalikan saja. Anehnya, Saudari Nurul lalu memberitahu bahwa jenis jeans saya ada di store Kelapa Gading, dan akan tiba di PIM 2 dalam waktu dua hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saya lebih terkejut lagi ketika dua hari kemudian saya kembali dan melihat celana jeans yang diberikan sebagai pengganti memiliki kondisi lebih buruk dan potongan yang aneh daripada yang saya beli pertama kali. Saya sampai mencoba tiga jeans tipe lain dengan ukuran sama hanya untuk meyakinkan para pramuniaga bahwa celana ini memiliki potongan aneh. Namun, mereka terus mengatakan bahwa tipe jeans yang satu dengan yang lainnya terkadang berbeda meski memiliki nomor yang sama. Padahal ketiga celana lainnya pas dengan sempurna di tubuh saya.

Manajer toko, Saudari Kiki, lalu menawarkan untuk memperbaiki potongan celana yang baru di tukang jahit yang ditunjuk Zara, tanpa biaya. Saya setuju, dengan perjanjian bahwa apabila produk masih cacat, pihak Zara akan menukar dengan jeans lain.

Setelah beberapa hari menunggu, saya lagi-lagi dibuat terkejut karena bagian bawah celana juga dipotong. Padahal di dalam bon perbaikan jelas-jelas ditulis (oleh pihak Zara sendiri) bahwa yang diperbaiki hanya bagian pinggul.

Usaha kooperatif saya itu rupanya tidak dihargai oleh pihak Zara. Pelayan toko sama sekali tidak meminta maaf sampai akhirnya saya tegur. Itu pun permintaan maafnya sangat jelas dipaksakan dengan wajah tidak enak. Dia berdalih bahwa ini bukanlah kesalahan Zara melainkan penjahitnya walaupun sudah jelas penjahit tersebut ditunjuk secara sepihak oleh toko.

Ada percakapan aneh yang terjadi antara saya dengan Saudari Kiki. Manajer toko ini menyatakan bahwa karena celana Zara dibuat dengan mesin maka ukurannya jadi berbeda meskipun memiliki nomor yang sama. Sontak saya berkata bahwa jika benar begitu berarti M yang satu dengan yang lainnya walaupun satu tipe bisa-bisa berbeda juga. Dan, kemungkinan berbeda jauh jika melihat kasus celana saya ini.

Saya tidak tahu siapa yang salah mengerti. Tetapi, pernyataan saya ini ketika itu diiyakan oleh Saudari Kiki. Bukankah pembuatan dengan mesin seharusnya membuat semua ukuran jadi lebih seragam. Betul-betul tidak aman rupanya posisi konsumen di toko sekelas Zara ini.

Yang paling saya sesali adalah perlakuan beberapa karyawan toko yang memperlakukan saya seperti seorang pengutil yang harus dihindari. Padahal, selama proses penuntutan hak konsumen yang sangat melelahkan ini saya tetap berusaha santun.

Saya semata-mata hanya seorang konsumen yang merasa dirugikan dan ingin menuntut nilai dari uang yang saya belanjakan. Lagipula, siapa sih yang mau melalui proses berlarut-larut yang tidak mengenakkan hati ini jika tidak benar-benar terpaksa?

Harga barang di Zara rupanya tidak disertai dengan mutu yang sesuai. Saya merasa seperti berbelanja di factory outlet yang notabene berisi barang-barang dengan cacat produksi.

Galuh Antari
Jalan Seroja No 31 Rempoa Jakarta Selatan
galuh_antari@yahoo.com





Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads