Keluhan
Sekitar bulan Oktober 2008 ada Debt Collector Danamon bernama Dita menelepon handphone saya. Dia memberitahukan kalau saya masih ada pendingan kredit tanpa agunan (KTA) yang saya pinjam di tahun 2005. KTA tersebut sebesar 5 juta dengan nomor KTA 8888883600018575 atas nama saya. Pendingan tersebut pada bulan Oktober mencapai 650,000.Saya kaget karena saya sudah menyelesaikan tagihan KTA saya sejak tahun 2008. Saya sudah tidak memegang lagi data-data KTA Danamon tersebut karena semua sudah lunas. Done!. Jadi, setelah saya minta nomor KTA saya ke Ibu Dita malamnya saya cek ke Customer Service Danamon. Berapa perbulan cicilan saya waktu itu dan apakah saya masih ada pendingan.
Tapi, data saya sudah tidak bisa dibuka karena sudah masuk ke Bagian Collection. Saya berbicara dengan Bapak Nathan Customer Service Danamon pada tanggal 26 Oktober 2009 jam 21.00. Bapak Nathan hanya bisa membaca terakhir pembayaran saya sebesar 200,000 pada tanggal 27 Februari 2008. Saya juga diinformasikan untuk menelepon Bagian Collection di nomor 25506055 (office hour). Tapi, tidak pernah bisa. Nada masuk tapi tidak ada yang mengangkat telepon.
Saya juga sempat mengecek ke Bapak Nathan nomor HP saya yang tertera di data Danamon. Ternyata nomor HP saya yang terbaca oleh Bapak Nathan masih sama dengan yang sekarang saya pakai. Jadi, dari pertama saya mengajukan KTA saya tidak pernah mengganti nomor HP saya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk kasus saya mengapa kalau saya masih ada pendingan mereka baru memberitahu setelah 20 bulan. Itu yang menjadi 'big question' saya. Untuk catatan juga, Ibu Dita memberi nomoe telepon 30010125 tapi itu juga tidak bisa tersambung. Jadi saya hanya bisa menunggu telepon dari Danamon dengan kepala 300 .... menelepon ke HP saya.
Pada bulan Desember, tanggal saya lupa, saya menerima telepon dari Debt Collector Danamon yaitu dengan Bapak Richard. Dengan nada yang tidak enak juga Bapak Richard menyuruh saya menyelesaikan pendingan saya.
Percuma juga saya menjelaskan panjang lebar masalah saya ke beliau karena beliau hanya seorang 'Debt Collector' yang hanya disuruh oleh Danamon untuk menagih KTA saya. Saya memberitahukan beliau kalau saya kesulitan menelepon pihak Danamon dan dia memberikan nomor telepon 25506000 ext 0 untuk operator.
Tapi, saya sudah mencobanya dan tidak bisa juga (nada sambung ada tapi tidak ada pilihan 0 untuk operator. Atau pilihan lain-lainnya agar saya bisa masuk ke Customer Service yang lain).
Bapak Richard menyuruh saya langsung datang ke Kantor Danamon Kuningan Lt 4. Tapi, karena saya baru saja melahirkan dan belum ada 40 hari anak saya masih belum bisa ditinggal atau dibawa-bawa jadi saya belum bisa datang ke kantor Danamon.
Setelah saya rewind lagi saya ingat waktu itu saya hanya disuruh membayar sisa 200,000 oleh Ibu Indah (saya lupa nama panjangnya, yang saya ingat hanya Indah, karena namanya sama dengan nama saya), karena ada pemutihan atau apalah istilahnya. Saya ingat waktu itu.
Setelah saya membayar 200,000 saya langsung menelepon Ibu Indah untuk memberitahukan saya telah membayar ke nomor rekening KTA tersebut, dan pada saat itu pula saya ingat saya meminta surat atau bukti pelunasan KTA oleh Ibu Indah. Tapi, menurut Ibu Indah kalau KTA itu tidak pernah ada surat pelunasan. Tapi, dia memastikan nomor KTA saya sudah tertutup dan saya tidak memaksa Ibu Indah atau pihak Danamon untuk memberikan surat pelunasan tersebut kepada saya.
Sampai akhirnya yang saya takutkan terjadi. Tiba-tiba di bulan Oktober 2009 setelah lewat 20 bulan tiba-tiba Debt Colector Danamon menelepon saya dan memberitahukan kalau saya masih ada pendingan. Sayangnya saya di pihak yang lemah karena saya tidak memegang bukti pelunasan tersebut.
Untuk catatan juga. Saya masih memegang nomor telepon Ibu Indah di HP saya yaitu nomor 25506074 dan 25546100. Tapi, setelah saya coba telepon kembali baru-baru ini nomor telepon tersebut sudah berubah menjadi Conference Room dan yang satunya lagi tidak bisa tersambung.
Kemudian saya berhasil masuk ke no 25506055 berbicara dengan Ibu Rina. Saya menceritakan kasus saya ini dan beliau mengatakan nomor yang saya hubungi ini nomor untuk kartu kredit dan mereka tidak bisa membuka data saya. Saya disarankan untuk menghubungi nomor 34358888. Kembali saya coba tapi tidak ada pilihan untuk memasukkan nomor KTA saya dan memang tidak ada Customer Service yang stand by di nomor tersebut.
Inti dari surat ini saya merasa terganggu dan merasa dirugikan karena saya sudah membayar lunas KTA tersebur. Saya meminta pihak Danamon untuk mengecek nomor KTA saya tersebut dan mencoba mencari di database Danamon atau mencari rekaman pembicaraan di bulan Februari 2008 sekitar tanggal 27, pembicaraan antara saya dengan Ibu Indah, di mana Ibu Indah telah memberitahukan kalau KTA saya tersebut sudah lunas dan tidak ada sisa pendingan apa-apa lagi.
Saya menginginkan solusi yang terbaik untuk saya sebagai bekas Customer Danamon. Saya ingin nama saya clear di dunia perbankan. Demikian surat ini saya buat untuk dapat ditanggapi oleh yang berwenang dari Bank Danamon. Terima kasih atas perhatiannya.
Ibu Ida
Nama dan alamat ada pada redaksi.
Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait
(msh/msh)
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.