Call Centre UOB Buana Ruarrr Biasa

Suara Pembaca

Call Centre UOB Buana Ruarrr Biasa

- detikNews
Selasa, 03 Nov 2009 09:15 WIB
Keluhan
Saya Murad sebagai pemegang kartu kredit UOB Buana sejak pertengahan tahun 2005 dengan nomor kartu 4027 3620 0096 4xxx. Sejak itu sampai 4 bulan lalu rata-rata penggunaan sekitar 1 juta rupiah per bulan. Tapi, sejak nama Bank Buana menjadi UOB Buana member card fee naik menjadi Rp 350 ribu per tahun dan fasilitas-fasilitas yang ditawarkan tidak begitu menarik bagi saya yang bertempat tinggal di Kota Batam. Saya pun memutuskan untuk berhenti menggunakan kartu kredit tersebut.

Saya menghubungi Call Centre sekitar 4 bulan lalu untuk meng-'cancel' kartu kredit saya. Call Centre menanyakan alasan mengapa tidak mau menggunakan kartu kredit UOB Buana lagi dan menjelaskan kalau kartu kredit saya baru akan berakhir 3 bulan kemudian. Saya tetap menolak karena takut proses penutupan kartu yang lama dan berbelit-belit seperti yang sudah sering saya baca di milis atau pun forum pembaca seperti di Detik.com ini.

Akhirnya Customer Service Call Centre tersebut mengisi dan membuat laporan penutupan kartu. Saya sempat menanyakan kapan proses itu bisa selesai dan dijawab sekitar 2 hari kerja dan kemudian kartu kredit tersebut harus dipotong menjadi 2 bagian. Setelah 2 hari sebelum saya memotong kartu itu menjadi 2 bagian saya mencoba untuk korfirmasi ulang kalau kartu kredit saya memang sudah ditutup. Dan, dari bagian Call Centre menjawab kalau memang kartu saya sudah ditutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, tiba-tiba sekitar bulan lalu datang surat penagihan lagi untuk pembayaran iuran tagihan kartu kredit tersebut. Saya langsung menghubungi Call Centre kembali untuk menanyakan hal ini. Dan, katanya kalau kartu kredit saya masih aktif dan belum ditutup. Saya sangat bingung kenapa kartu yang sudah ditutup tapi bisa aktif kembali begitu sampai waktunya pembayaran iuran tahunan.

Saya pun disambungkan ke rekannya yang lain yang kemungkinan adalah Head Customer Service di Call Centre atau pun Supervisor-nya. Saya dijelaskan kalau kartu saya belum ditutup dan saya ditawarkan 2 opsi supaya saya tidak perlu membayar iuran tahunan. Saya pun memilih opsi untuk autopay tagihan handphone 0811 77 26xx selama 6 bulan. Saya akan dikirimkan lagi kartu kredit yang baru sebagai pengganti kartu yang sudah saya potong jadi 2 bagian tersebut.

Nah, pada tanggal 31 Oktober 2009 datanglah kartu kredit UOB Buana yang baru. Saya pun segera menghubungi Call Centre kembali untuk mengaktifkan kartu dan bermaksud untuk mendaftarkan nomer handphone saya untuk auto pay selama 6 bulan.

Saya diterima oleh Mbak Nunu (kalau tidak salah) sekitar jam 14.00 WIB. Dia menanyakan macam-macam mulai dari pekerjaan dan nomer KTP. Padahal tentu saja nomer KTP saya yang baru akan berbeda dengan database di UOB Buana karena data saya itu sudah lebih dari 5 tahun.

Mbak Nunu juga menanyakan kerabat yang bisa dihubungi dalam keadaan darurat. Saya mana ingat kerabat mana yang saya cantumkan dalam awal registrasi kartu 5 tahun lalu. Dan, juga menanyakan berapa besar pembayaran tagihan terakhir. Mana saya ingat lagi. Saya juga ditanya tentang apakah ada autodebet rekening. Saya menjawab tidak ada karena memang saya sudah menutup autodebet pembayaran kartu kredit di UOB Buana Cabang Batam tanggal 26 Oktober.

Akhirnya setelah 10 menit tanya jawab saya diberitahukan kalau kartu saya 'tidakbisa diaktifkan'. Nah, loh. Bingung kan. Saya sudah mau menutup kartu saya tapi diaktifkan lagi dan begitu mau diaktifkan tapi katanya tidak bisa diaktifkan. Jadi kartunya mau 'diapain'.

Saya diminta untuk menghubungi lagi Call Centre 5 hari kemudian. Lah, memangnya telepon Call Centre tifak perlu biaya pulsa. Sepertinya saya sedang dikecewakan oleh UOB Buana. Saya meminta tanggapan dari UOB Buana. Terima kasih.

Murad
Palm Beach Blok C No 11 Batam
murad.andry@gmail.com
0811772657




Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads