Saat Itu Betapa Nikmatnya Menjadi Nasabah "Citi Clear Card"

Suara Pembaca

Saat Itu Betapa Nikmatnya Menjadi Nasabah "Citi Clear Card"

- detikNews
Senin, 02 Nov 2009 09:20 WIB
Keluhan
Dengan sangat terpaksa saya tuliskan keluhan ini melalui media Suara Pembaca. Saya mantan nasabah "Citi Clear Card" yang telah melunaskan seluruh hutang-hutang dan mengajukan penutupan kartu pada bulan Juni 2009 dan telah disetujui oleh Bapak Irfan Ahmed selaku Card Business Director, melalui surat Perihal Pembatalan Keanggotaan Kartu Kredit Citibank No Kartu: xxxx tertanggal 06 Juli 2009.

Saat itu saya merasa betapa nikmatnya menjadi nasabah Citibank karena pihak manajemen mampu memberikan jawaban atas pengajuan nasabah dalam waktu yang sangat singkat. Namun, 2 (dua) bulan kemudian tepatnya bulan September 2009 saya dikagetkan dengan datangnya tagihan Annual Fee plus Materai atas kartu kredit saya tersebut (tanggal cetak 23 September 2009 total tagihan Rp 231,000).

Langsung saya menghubungi pihak Customer Service untuk mengkonfirmasi tagihan tersebut dan diterima oleh Ibu Hilda. Beliau menyampaikan keluhan saya akan segera diproses. Oke. Saya fikir masalah telah selesai. Namun, guna mempercepat proses pembatalan tagihan tersebut pada tanggal 12 Oktober 2009 saya membuat surat perihal: "Permohonan penghentian Pengiriman Tagihan KK Citiban" dan telah diterima oleh Ibu Hilda melalui faks nomor 021 52964343.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa hari kemudian saya dihubungi oleh Bapak Ponco dan beliau menyampaikan pembatalan tagihan sebesar Rp 231,000 tersebut sudah dalam proses. Beliau menawarkan keanggotaan KK Giant Card dan penawaran tersebut saya sambut dengan baik. Namun, pada tanggal 27 Oktober 2009 saya menerima surat perihal jatuh tempo pembayaran annual fee yang dibuat oleh Collection Dept (ditulis tanggal 22 Oktober 2009) sekaligus datang kembali tagihan Annual Fee plus materai bulan lalu menjadi sebesar Rp 288,007 (yang tercetak pada tanggal 21 Oktober 2009).

Sungguh keadaan ini membuat saya menjadi emosi karena surat saya pada tanggal 12 Oktober 2009 tersebut seperti diabaikan dan merasa dibohongi oleh statement pihak Customer Service Citibank bahwa "pembatalan tagihan sudah dalam proses". Langsung kembali saya menghubungi Citibank dan berharap dapat bicara dengan ibu Helda atau Bapak Ponco. Namun, "katanya" beliau berdua sedang Online dan terpaksa saya bicara dengan Bapak Ryan.

Saya sampaikan bahwa saya tidak akan pernah membayar tagihan tersebut (annual fee plus materai sebesar Rp 288,007) dan saya hapuskan keinginan kembali untuk memiliki KK Citibank apa pun. Spontan saya merasa pihak internal Citibank ternyata kurang kooperatif antara pihak Customer Service dengan pihak penagihan "Collection Dept" sehingga informasi status nasabah terabaikan. Pastinya hal tersebut akan merugikan nasabah.

Saya yakin Citibank selalu menjunjung tinggi hubungan baik dengan para nasabahnya. Baik yang masih bergabung maupun yang sudah tidak karena sangat perlu disadari sehebat apa pun diplomasi Marketing yang Citibank punya takkan mampu menandingi kedahsyatan suara Marketing sesungguhnya yaitu "NASABAH".

Saya berharap Citibank dapat menanggapi keluhan saya ini dengan berbuah solusi positif. Sehingga, ketidaknyamanan ini kembali baik dan tidak ada lagi tagihan apa pun dari Citibank yang ditujukan kepada saya. Atas perhatian yang sangat baik saya ucapkan terima kasih.

Rainy Novita ED
Jl Kp Manggis No 8 Bogor
rainy_novita@yahoo.com
081808681700





Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads