Motif Penawaran Telkom Berbeda

Suara Pembaca

Motif Penawaran Telkom Berbeda

- detikNews
Senin, 19 Okt 2009 10:58 WIB
Keluhan
Beberapa waktu lalu ada petugas Telkom yang menelepon ke nomor telepon rumah untuk menginformasikan bahwa sekarang ada Paket Tagihan Tetap untuk telepon lokal sebesar Rp 100,000 per bulan. Tanpa ada pertanyaan untuk konfirmasi apakah pelanggan akan mengikuti paket tersebut atau tidak. Saya berpikir, hanya informasi saja sesuai kata penelepon tersebut.
 
Beberapa saat kemudian saya berinisiatif menelepon ke 147 untuk menanyakan hal tersebut. Saya mendapat informasi bahwa paket tersebut benar ada dan untuk mengikuti paket tersebut pelanggan harus datang ke Plasa Telkom untuk mengisi formulir dan membawa KTP. Saya menelepon ke 147 karena beberapa bulan sebelumnya saya mengalami kejadian seperti ini (motif sama, penawaran berbeda) sebanyak 3 kali.
 
Pertama, ada yang menelepon menginformasikan paket promo Speedy. Ditanyakan oleh penelepon saat ini menggunakan layanan internet milik siapa? Saya menjawab dari sebuah provider internet.
 
Kemudian dijelaskan bahwa Speedy sedang promo. Saya menjawab tidak karena saya jarang di tempat jadi kurang cocok dengan Speedy. Ternyata, saat membayar tagihan telepon rumah muncul tagihan Speedy.
 
Segera saya mendatangi Plasa Telkom, mengisi formulir pembatalan Speedy, tanda tangan, dan membayar materai Rp 6,000. Kata petugas Plasa Telkom, pengaktifan layanan Speedy atas persetujuan pelanggan melalui telepon. Tetapi, setelah dicek tidak ada aktivasi dari pelanggan (tidak pernah dipakai). Bahkan, modem untuk koneksi Speedy saya pun tidak punya.
 
Kedua, tiba-tiba di tagihan telepon saya muncul tagihan Telkomnet Instan sebesar Rp 50,000. Memang beberapa waktu sebelumnya ada pula yang menelepon dengan menawarkan paket Telkomnet Instan. Lagi-lagi saya jawab tidak memerlukan.
 
Seperti yang pertama, kembali harus mengulangi prosedur tersebut. Parahnya, saya tidak menyadari ada tagihan tersebut selama 2 bulan. Saat memperhatikan lebih detail tagihan, barulah saya terkaget-kaget.
 
Jadi, saat ini adalah pengalaman ke-3. Saya tidak akan mendatangi Plasa Telkom lagi karena hal ini sudah terjadi dua ke saya dan terjadi pada 3 nomor telepon yang saya miliki. Saat ini, saya berharap Telkom segera menghentikan ini dan segera mengembalikan uang saya 'tanpa' saya harus bersusah payah mendatangi Plasa Telkom, mengisi formulir yang tidak berguna, dan membayar biaya materai.
 
Apakah seperti ini cara Telkom untuk mendapatkan keuntungan lebih. Jika pelanggan kurang teliti maka Telkom akan mengeruk keuntungan besar dengan cara seperti ini! Untuk para pakar hukum atau yang memahami hukum dengan baik apakah hal ini tergolong 'penipuan'. Terima kasih.
 
Ni Made Murtiningsih
Surabaya

 




Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads