Keluhan
Saya yang selama ini menggunakan Air Asia (minimal sebulan dua kali saya menggunakanjasa Air Asia) terkejut karena mendapatkan peraturan yang tidak diketahui sebelumnya. Seperti biasa untuk keperluan bisnis dan berobat saya hendak berangkat ke
Kualal Lumpur dari Jakarta. Dan, karena urusan yang beragam serta ada keperluan hendak berobat ke Singapura dari Kuala Lumpur sehingga saya belum memutuskan untuk membeli return ticket (kepulangan ke Jakarta menunggu hasil konfirmasi pemeriksaan dokter). Hal itu juga biasa saya lakukan selama ini.
Hari Sabtu, 10 Oktober 2009 sekitar pukul 13.30 saya sampai di Terminal II Internasional Cengkareng dan langsung menuju ke counter 28 Air Asia karena nomer penerbangan saya adalah AK387, dengan jadwal pemberangkatan pukul 14.50 WIB. Di depan counter saya ditanya mengenai return ticket.
Saya jelaskan bahwa saya belum membeli return ticket. Petugas di counter (wanita saat itu), kemudian meminta saya untuk menunjukkan uang 'cash' senilai 5 Juta rupiah. Saya kaget. Tapi, kemudian saya tunjukkan di dompet bahwa saya membawa USD200, dan RM300 serta sekitar Rp 500,000. Sambil saya tunjukkan paspor saya bahwa saya tidak baru kali ini pergi keluar negeri serta saya mengatakan uang saya ada di ATM. Saya juga memiliki beberapa credit card.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
rupiah 'cash'. Kemudian saya bersitegang dengan petugas counter hingga datang seorang petugas counter Air Asia pria yang membawa HT. Sambil tetap berkata bahwa saya tetap harus menunjukkan uang tersebut dalam bentuk mata uang apa pun.
Saya lalu bergegas ke ATM. Setelah kembali dari ATM saya membawa uang rupiah 2.5 juta dan saya minta petugas counter untuk menghitung 'total' karena akhirnya semua berupa gabungan pecahan uang USD, RM, dan Rupiah. 'Tetapi, ternyata malah tidak dihitung' dan cuma berkata, "uang ini Bapak simpan aja". Lho? Anda mau bantu 'setorin' uang saya itu ke bank lagi. Di mana ada bank buka di bandara. 'Dan, malah' petugas tersebut memanggil supervisor untuk menghandle situasi.
Keributan hampir terjadi karena saya juga meminta ditunjukkan peraturan tertulis
bahwa harus menunjukan uang 5 'juta rupiah', serta tiba-tiba ada satu petugas counter Air Asia berseragam hitam yang malah ikutan datang dan berkata, "Bapak mau tanggung jawab kalau di sana ada apa-apa". Maksudnya apa pertanyaan ini. Apa anda juga mau tanggung jawab kalau uang segepok saya itu lalu hilang.
Yang saya sesalkan dari kejadian ini dan saya ingin tanyakan adalah:
1. Tidak ada sosialiasi atau pemberitahuan baik di website maupun di media mana pun bahwa kita harus menunjukkan uang 'cash' senilai 5 juta apabila tidak ada return-ticket.
2. Alasan petugas di bandara adalah ada aturan dari 'Malaysia'-nya. Sambil
menjelaskan bahwa maksimal tinggal di Malaysia adalah 30 hari. Lah, terus apa hubungannya dengan uang 'cash' 5 juta. Terus kalau saya bawa uang 'cash' 500 juta saya boleh tinggal setahun? Dari mana sih hitungannya anda memperoleh angka 5 juta rupiah itu.
3. Bagaimana bila saya terbang ke Malaysia kemudian kembali ke Indonesia via Singapura menggunakan bus, dilanjutkan pergi ke Batam melalui jalan laut? Bagaimana caranya saya menunjukan tiket ferry Singapura-Batam?
4. Bagaimana apabila saya belum/ tidak mencetak tiket return yang saya beli dari
airline lain? Apakah ini maksudnya adalah supaya kita harus pulang dengan Air Asia juga?
5. Semua yang pernah pergi ke Malaysia tahu bahwa ada aturan dari bea cukai setempat (tercantum di custom declaration form) bahwa kita harus melaporkan apabila membawa
uang lebih dari RM1000. Hal ini tentunya menjadi bertolak belakang terhadap aturan dari Air Asia yang saya alami.
6. Saya konfirmasi saat pemeriksaan imigrasi ke petugas imigrasi di Jakarta, menurut mereka tidak ada aturan dari imgrasi. Itu adalah mungkin aturan dari airline.
7. Setibanya saya di Kuala Lumpur tidak ada pertanyaan apa pun di imigrasi Kuala Lumpur. Apalagi menanyakan isi dompet saya.
Terima kasih atas perhatian dan kerja samanya.
- Belly Rachdianto
Penumpang airasia AK387 (CGK-LCCT) 14.50-17.50, seat 7A. 10 Okt 2009.
- 0813 192 168 0 1 / + 60 12 761 2098098
Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait
(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.