Agar Bank Mandiri Menjalankan Slogan Mulia "Melayani dengan Hati"

Suara Pembaca

Agar Bank Mandiri Menjalankan Slogan Mulia "Melayani dengan Hati"

- detikNews
Senin, 28 Sep 2009 11:21 WIB
Keluhan
Entah saya harus ke mana lagi mengadu tentang masalah yang saya alami dengan kartu
kredit Bank Mandiri. Sepengetahuan saya, saya belum pernah menerima bill atau tagihan kartu kredit apa pun ke alamat rumah saya yang merupakan tempat tinggal berstatus milik sendiri atau pun dihubungi via telepon yang tidak pernah berubah nomornya.

Setelah berinisiatif melakukan pengecekan ke bagian pelayanan Debitur Bank Indonesia nomor laporan 11/20287740/DPIP/PIK dibantu oleh saudara Hendri D saya dikejutkan dengan adanya tunggakan sebesar Rp 2,492,343 dari kartu kredit nomor 00100800130 jatuh tempo 27/02/2003 dari Bank Mandiri Cabang Jakarta KP Gatot Subroto.

Setelah bersusah payah mendatangi Bank Mandiri dan diarahkan ke-3 lokasi berbeda akhirnya pada tanggal 18 September 2009 sampailah saya ke Bank Mandiri Consumer Risk Management BBD Plaza Lt 5 Jl Imam Bonjol 61 Jakarta dan di sana dilayani oleh Sdr Muhamad Taufik. Saya meminta kejelasan:
1) Detail apa pembelanjaan kartu kedit tersebut (sepengetahuan saya tidak pernah saya menjadi nasabah Kartu Kredit Bank Mandiri).
2) Bukti penagihan pada saat tagihan itu berjalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sdr Taufik disebutkan bahwa saya tidak bisa dihubungi. Saya sudah jelaskan bahwa saya masih tinggal di situ dan merupakan alamat permanen. Untuk membersihkan nama saya dan menghindari proses yang berbelit-belit akhirnya saya menyetujui untuk membayar tagihan tersebut sesuai dengan apa yang tertera di data Bank Indonesia (walau saya belum mendapatkan data 1 dan 2 yang diminta di atas). Bapak Taufik cukup simpatik dan terlihat bisa memahami keadaan saya. Beliau mengusulkan untuk bertemu lagi setelah Lebaran.

Sehabis Hari Raya Idul Fitri, pada tanggal 25 September 2009, saya kembali ke Bank Mandiri Consumer Risk Management BBD Plaza Lt 5 dan ditemui oleh Sdr Jeksen Simanjuntak. Kembali saya mengulang masalah yang saya alami. Namun, kali ini saya kecewa dengan sikap arogansi yang ditunjukkan oleh Sdr Jeksen. Terkesan yang bersangkutan tidak mempecayai masalah saya. Bahkan, mempertanyakan kejujuran saya dengan istilah-istilah Bahasa Inggrisnya.

Membuat saya tertekan ialah yang bersangkutan cenderung menekankan bahwa beban hutang berikut bunga saya sebesar lebih dari Rp 40 juta (empat puluh juta rupiah) dan tidak wajar kalau saya hanya membayar Rp 2,492,343 sesusai dari data BI.

Saya yakin akan ada pejabat yang berwenang di Bank Mandiri yang mempunyai nurani dan tidak menjadikan consumer seperti saya ini sebagai obyek eksploitasi. Saya masih terus bertanya-tanya dan tertekan dengan masalah ini:

1. Apakah kalau customer tidak terima billing tidak ada mekanisme di Bank Mandiri untuk menghubungi atau mendatangi saya dalam kurun waktu 5 tahun lebih? Apakah memang dalam aturan pelayanan perbankan semua tergantung dari inisiatif customer-nya? 

2. Kealpaan untuk menghubungi saya yang mengakibatkan adanya beban hutang berikut bunga saya dalam kurun waktu 5 tahun lebih sampai sebesar lebih dari Rp 40 juta  itu adalah tindakan yang sewenang-wenang. Di manakah keadilan di mana seseorang harus membayar untuk sesuatu yang tidak dipergunakan atau dibelanjakan.

3. Apakah mungkin ada unsur-unsur permainan atau kesengajaan atas kasus saya yang seolah-olah menjadi sumber revenue untuk Bank Mandiri?

Saya benar-benar berharap agar pejabat-pejabat Bank Mandiri yang berwenang dapat menjalankan slogan mulia "Melayani dengan Hati". Bukannya seolah-olah menjadi corporate "rentenir". Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,
Erik F
Bukit Gading Raya
Kelapa Gading Jakarta
erik.fadli@gmail.com
02192567314





Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads