Agar Pengamanan Terhadap Mesin ATM Bank BNI Ditingkatkan

Suara Pembaca

Agar Pengamanan Terhadap Mesin ATM Bank BNI Ditingkatkan

- detikNews
Rabu, 19 Agu 2009 13:19 WIB
Keluhan
Saya ingin berbagi cerita kejadian yang saya alami hari Minggu lalu tanggal 16 Agustus 2009. Begini ceritanya:

Hari Minggu, 16 Agustus 2009 siang saya hendak mengambil uang dari rekening BII melalui ATM BNI di daerah Perdatam Pasar Minggu (lokasinya di depan Toko Holland Bakery). Ketika masuk ke dalam ruang ATM tidak ada yang aneh. Layar monitor sedang menayangkan tampilan promosi.

Tanpa curiga saya memasukkan kartu ATM. Sempat agak seret tapi akhirnya kartu ATM masuk juga. Begitu kartu ATM sudah di dalam mesin di layar monitor muncul tulisan "Maaf, Mesin ATM ini sedang Tidak Dapat Digunakan". Saya coba tekan tombol "Cancel" berulang-ulang untuk mengeluarkan kartu ATM tapi tidak berhasil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika saya hendak meninggalkan mesin di luar ada seorang Bapak yang menanyakan kenapa. Waktu saya jelaskan bahwa ATM saya tertelan dia langsung kasih saran untuk menghubungi ATM Call Center BNI yang nomornya ada di stiker yang ditempel di mesin ATM.

Saya masuk lagi dan melihat sebuah stiker berwarna, dengan logo BNI, ada foto petugas Call Center (pokoknya sangat meyakinkan) dan nomor telepon: (021) 3351 4888. Tanpa pikir panjang saya hubungi nomor tersebut melalui handphone (HP). Telepon pertama bernada sibuk. Pada upaya kedua ada yang menjawab seorang pria dan membuka dengan kalimat "BNI Selamat Siang, ada yang bisa dibantu."

Singkat cerita kepada "Petugas BNI" tersebut saya sampaikan kondisi bahwa kartu ATM saya tertelan mesin ATM BNI. Setelah berbasa-basi dengan meminta maaf atas ketidaknyamanan tersebut dan hal itu diulang-ulang orang di seberang telepon lalu menanyakan tanggal lahir saya.

Kemudian dia memandu saya untuk menekan beberapa tombol di mesin ATM itu untuk mengeluarkan kartu ATM saya. Ketika upaya pertama gagal dia menyuruh saya untuk mencoba lagi dan diakhiri dengan memencet tombol "Clear" cukup lama (sesuai instruksi dia). Tetapi, ATM tetap tidak berhasil keluar.

Kemudian "Petugas BNI" tersebut menanyakan nomor PIN. Walau agak ragu tapi akhirnya saya sebutkan juga nomor PIN ATM saya (ini kesalahan fatal saya). Sesaat kemudian "Petugas Call Centre BNI" tersebut menyatakan bahwa mesin ATM "totally out of service" dan saya diminta untuk mendatangi Kantor Bank BNI terdekat.

Ketika saya masih ragu-ragu orang di telepon tersebut terkesan menyuruh bahkan memaksa saya untuk segera meninggalkan mesin ATM dan menuju ke lokasi Kantor BNI terdekat untuk mendapat bantuan petugas BNI. Dia juga berpesan agar saya mencegah kalau ada orang lain yang mau pakai mesin ATM (harus bilang bahwa mesin rusak).

Dalam perjalanan menuju kantor BNI terdekat saya ditelepon lagi melalui nomor tadi dan dibilang bahwa petugas yang menangani ATM sedang off dan dijanjikan bahwa besoknya (tanggal 17 Agustus) jika ATM saya berhasil dikeluarkan dari mesin maka petugas Bank BNI akan menghubungi saya dan saya dapat datang mengambilnya di Kantor BNI terdekat. "Petugas" tesebut juga menjamin bahwa kartu ATM saya aman karena sudah diblokir baik oleh BII maupun BNI. Saya tidak curiga.

Keesokan harinya tidak ada telepon yang masuk dari "Call Center BNI" tersebut dan ketika saya coba menghubungi berkali-kali tidak berhasil (operator mengatakan "nomor sedang tidak dapat dihubungi") saya berpikir, mungkin karena hari libur nasional jadi petugas BNI libur semua. Saya belum curiga. Ketika sampai hari Selasa, 18 Agustus 2009 nomor tersebut tetap tidak dapat dihubungi, saya mulai curiga dan langsung mencetak buku tabungan untuk periksa saldo. Kecurigaan saya benar.

Berdasarkan cetakan tertera ada penarikan dana sejumlah Rp 1,2 juta dari ATM pada tanggal 16 Agustus 2009 (tanggal saya menghubungi nomor "call center" tersebut). Padahal kondisinya kartu ATM saya masih tertelan di dalam mesin ATM dan saat itu terjadi saya belum sempat melakukan transaksi apapun.

Saya melaporkan kejadian ini ke Customer Service Bank BII Summitmas dan kartu ATM langsung diblokir. Pihak BII juga akan menghubungi BNI ATM Center untuk memberitahukan kejadian tersebut (yang bagi BII merupakan modus baru penipuan terhadap pengguna ATM).

Kepada Bank BNI mohon agar pengamanan terhadap mesin ATM ditingkatkan. Kalau perlu di setiap mesin ATM dipasang kamera CCTV untuk mengantisipasi adanya tindakan dari orang-orang yang berniat jahat terhadap konsumen pengguna ATM BNI.

Saya sudah merelakan uang saya yang Rp 1,2 juta hilang dan menganggap kejadian ini merupakan pelajaran berharga agar di kemudian hari lebih berhati-hati dalam bertransaksi di ATM. Terima kasih.

Teguh Trilistyono
Jl Kemuning Dalam I/36 Jakarta
teguh_t@id.msig-asia.com
081585008651





Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads