Standard Chartered Bank Asing yang Lucu

Suara Pembaca

Standard Chartered Bank Asing yang Lucu

- detikNews
Jumat, 19 Jun 2009 14:00 WIB
Keluhan
Tanggal 16 Mei 2009 Saya datang ke Standard Chartered Bank Jl DR Satrio No 164 disambut oleh Natalia D Muljono sebagai Relationship Officer Consumer Banking. Saat itu memang sudah hampir jam tutup operasi Bank. Ternyata untuk membuka rekening 'personal' di bank ini setelah diwawancara dan mengisi form pendaftaran saya diminta untuk mengisikan nomor NPWP dan ditanya nama perusahaan.

Oleh karena saya pemegang NPWP perorangan saya tidak serta merta punya perusahaan tapi si Officer ini tetap ngotot untuk tanya apa nama perusahaan saya (kelucuan yang pertama). Saya jelaskan bahwa di Indonesia (barang kali dia orang asing juga jadi ga tau peraturan pajak di Indonesia) ada yang namanya pemegang NPWP perorangan yang belum tentu berstatus karyawan di perusahaan atau pengusaha. Karena, bisa saja cuma penjual korek kuping eceran pun kalau mau menjadi warga negara yang baik dia bisa punya NPWP.

Nah, ini adalah awal dari kelucuan Standard Chartered Bank. Mereka menunda memberikan keputusan untuk mengatakan 'iya' atau 'tidak' saya punya rekening 'personal' di bank yang katanya asing ini. Hanya karena NPWP yang sudah saya serahkan (bahkan aslinya) tidak cukup untuk membuka rekening 'personal' masih dibutuhkan NPWP perusahaan atau surat keterangan bekerja di perusahaan (mestinya ditulis aja di singkat dan jelas, bukan karyawan/ pengusaha tidak bisa buka rekening jadi ga bikin orang gampang bacanya).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah debat lucu selama 14 hari akhirnya penilai menelepon saya dan mengatakan tidak bisa (harusnya dari hari ke-2 aja jadi saya bisa ke bank lain), alasanya form pengisian beda dengan data, yah gimana mau sama orang jelas-jelas NPWP saya perorangan kok ditanya Perusahaan (lucu sekali kalau bank tidak tahu ada NPWP pribadi yang mungkin saja pemegangnya cuma pedagang eceran).

Saya secara pribadi sih tidak perduli mau di-acc atau tidak rekening personal yang saya ajukan. Jujur saja saya buka karena permintaan rekan dagang saya. Kata Dia lebih mudah kalau sama-sama Standard Chartered Bank. Aslinya sih saya tidak suka bank asing. Apa lagi yang lucu-lucu seperti Standard Chartered ini. Buka cabang di Indonesia kok gak ngerti aturan pajak pribadi. Ini yang bikin saya geram bukan soal tidak di-acc-nya rekening saya.

Saya meminta klarifikasi terbuka dari Standard Chartered Bank kalau tidak mau saya personalucukan (saya anggap secara pribadi lucu), bahwa Standard Chartered Bank mengetahui ada NPWP perorangan yang tidak mengharuskan orang punya perusahaan atau menjadi karyawan untuk punya NPWP.

catatan: walau lucu saya menulis surat pembaca itu belum tertawa sedikit pun.

Salam,
Ferry Kurniawan
Jl Damai Cipete Jakarta Selatan
kriawan@yahoo.com
0816768679





Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads