Keluhan
Apa yang saya alami di Rumah Sakit (RS) Haji Jakarta mirip dengan kasus Ibu Prita. Keponakan saya lahir pada tanggal 19 Mei 2009 dan harus dirujuk ke rumah sakit karena pembengkakan paru-paru yang menggeser jantungnya ke arah kanan. Laporan lab RS Haji mengharuskan keponakan saya masuk ICU dengan biaya Rp 6 juta per hari. Kami sempat bertanya kepada seorang pegawai Departemen Kesehatan tentang alasan masuk ICU. Dinyatakan jika pasien gawat darurat dan koma. Anehnya keadaan bayi masih normal. Tetapi, tetap harus masuk ICU. Kami tidak mempermasalahkannya.
Oleh karena uang yang tidak ada maka kami putuskan untuk memindah paksa bayi tersebut dari ruang ICU. Atas kebaikan dokter maka diizinkan. Selanjutnya kami ingin membawa pulang bayi disebabkan ketiadaan biaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata hasil rontgen menunjukkan jantung telah kembali ke tengah atau pada tempatnya. Namun, laporan kepada beliau justru jantung belum kembali dan diharuskan tetap dalam ruang ICU.
Ini sungguh aneh sehingga sang dokter hanya bisa geleng-gelengkan kepala. Kami pun tidak diberi hak jawab ketika bertanya alasan apa yang menyebabkan bayi kami harus masuk ruang ICU. Dan, sampai saat ini pun kami tidak tahu kenapa laporan kepada dokter berbeda dengan hasil rontgen lab.
Jika untuk menulis ini kami mempertaruhkan kebebasan atatu dipenjara maka ternyata memang RS kita sudah menjadi ajang bisnis. Dan, hampir seluruh pengusaha alat kesehatan tahu jika suplay alat kesehatan dikuasai satu perusahaan dengan untung berlipat lipat.
Zaki
Jakarta Selatan
zaki.auf@zakirman.co.cc
087884451888
Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait
(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.