Ada Apa dengan Garuda Indonesia?

Suara Pembaca

Ada Apa dengan Garuda Indonesia?

- detikNews
Kamis, 07 Mei 2009 11:47 WIB
Keluhan
Saya ingin menanyakan apa yang sebenarnya terjadi di Garuda saat ini. Saya bertanya karena pada tanggal 17 April 2008 pesawat yang saya tumpangi, GA412 dari Jakarta ke Denpasar jam 17:50 WIB, harus kembali ke bandara Soekarno Hatta karena gangguan teknis setelah sekitar 10 menit take off. 

Kemudian, pada tanggal 24 April 2009. Salah seorang teman saya juga mengalami hal serupa.  Ia hendak berangkat dari Surabaya ke Jakarta dengan menumpang GA 309. Berangkat dari Surabaya jam 09:00 WIB. Masalahnya sama. Pesawat sudah take off kemudian seperti tidak memiliki traksi dan hanya berputar-putar sebelum kemudian mendarat kembali. 

Saya hanya ingin bertanya kenapa hal ini sampai terjadi? Saya sangat menghargai tanggung jawab pilot pesawat yang tidak mau mengambil risiko dan kembali ke bandara. Tapi, apakah masalah-masalah teknis tersebut tidak dapat dideteksi sebelumnya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apakah armada pesawat Garuda tidak dirawat secara rutin? Mengingat banyaknya kecelakaan pesawat di Indonesia. Saya pribadi merasa ketakutan pada saat situasi tersebut diumumkan oleh pilot pesawat. Saya yakin saya tidak sendirian merasakan hal yang sama. 

Belum lagi handling penumpang yang sangat tidak memadai. Untuk kasus saya (GA412), saya diberangkatkan jam 9 malam lewat. Saya dijanjikan makan malam yang ternyata adalah McDonald's bungkus kotak yang dibagi kira-kira kurang dari 30 menit sebelum pesawat diberangkatkan kembali. 

Para penumpang makan dengan terburu-buru. Belum lagi para penumpang tersebut harus berebut mengambil makanan tersebut. Saya sendiri tidak makan karena Garuda tidak menyediakan makanan bagi penumpang yang vegetarian (padahal travel agent saya selalu memesankan vegetarian meal setiap saya berangkat. Jadi data saya seharusnya ada di Garuda). 

Banyak penumpang asing yang saya dengar mengeluhkan pelayanan Garuda yang sangat tidak memadai tersebut. Tanpa bermaksud menjelek-jelekkan Garuda, dari pengalaman saya ini, terus terang tidak heran kalau sampai saat ini travel ban Uni Eropa masih diberlakukan. 

Pesawat yang saya tumpangi, GA412, kalau tidak salah menggunakan jenis pesawat terbesar kedua milik Garuda, Airbus A330. Lebih baik Garuda introspeksi, memperbaiki, dan memantapkan kinerja, sebelum meminta Uni Eropa mengangkat travel ban tersebut. Terima kasih.

Hormat saya,
Nyoman Gde Satrya Wibawa
Jl Sutera Feronia Utama No 8
Alam Sutera Serpong Tangerang
satrya_wibawa@yahoo.com
(021) 3074 3006




Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads