Membutuhkan Penyelesaian dan Tanggung Jawab dari RBS

Pada tanggal 18 Februari 2009 saya dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai Customer Service dari RBS dan menanyakan kenapa saya belum mengaktifkan kartu kredit saya. Kemudian saya jelaskan bahwa saya ingin membatalkan kartu kredit saya dikarenakan pagu kredit tidak sesuai dengan yang dijanjikan oleh marketing kartu kredit RBS.

Customer service tersebut menyarankan saya untuk mengembalikan kartu berikut dengan PIN dalam satu amplop dan akan diambil oleh kurir dari RBS. Saya 3 kali menanyakan kenapa saya harus mengembalikan kartu tersebut karena biasanya dengan kartu lain saya cukup menggunting saja kartu kreditnya. Dia menjelaskan bahwa saya tetap harus mengembalikan kartu dan mengatakan bahwa prosedur ini aman dan bahkan kartu kredit pun belum diaktifkan.

Dua hari kemudian saya dihubungi kembali oleh pihak RBS untuk konfirmasi perihal pemakaian kartu sebesar Rp 25 juta. Saya sangat kaget karena kartu tersebut sudah saya kembalikan dalam status kartu belum diaktifkan.

Kasus ini sudah berjalan selama 3 bulan. Tapi, sampai saat ini belum ada penyelesaiannya. Saya sudah coba menghubungi Ibu Desi Masri sebagai salah seorang petinggi di RBS dan berharap beliau bisa membantu meyelesaikan kasus ini dan ternyata beliau pun tidak bisa membantu. 

Pada hari yang sama saya juga dihubungi oleh Sdr Sutrisno dari "Customer Care" RBS yang seharusnya "care" terhadap nasabahnya. Ternyata Sdr Sutrisno tidak bisa membantu sama sekali. Bahkan penyampaiannya terkesan menyalahkan dan tidak perduli terhadap saya sebagai korban.

Sampai saat ini saya juga masih menerima tagihan, SMS, bahkan pihak collection juga menghubungi saya untuk segera menyelesaikan tagihan ini yang sudah mencapai Rp 28 juta.

Saya butuh penyelesaian dan tanggung jawab secepatnya dari pihak RBS karena kredibilitas saya di BI sudah tercoreng oleh RBS. Saya seorang wiraswasta di mana hal ini sangat mempengaruhi usaha saya.

Ari Riyanto
Jl Batang Agam Dalam No 2 Jakarta
ari_amphibia@yahoo.com
0811 818 761

Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)