Keluhan
Saya mendatangi BNI Kantor Cabang Pembantu (KCP) UI di Jl Margonda Depok Jawa Barat untuk mengurus nomor PIN yang sudah tidak saya ingat pada tanggal 30 Januari 2009. Saat itu yang menerima saya adalah Bapak Among. Saya dilayani pembuatan PIN itu meski saya tidak mambawa buku tabungan BNI. Bapak Among menyatakan PIN akan selesai 2 minggu setelahnya.Pada Rabu, 18 Februari 2009 saya mendatangi BNI itu untuk mengambil nomor PIN saya. Namun, sang Customer Service (CS) BNI Ibu Ade S menegaskan PIN tidak bisa diambil tanpa buku tabungan.
Akhirnya Ibu Ade S saya yakinkan dengan menunjukkan KTP dan kartu ATM BNI. Di situ dia terlihat tidak percaya. Lalu, saya tunjukkan kartu profesi saya. Akhirnya dia meminta untuk melihat kartu identitas itu karena dia tidak percaya dengan omongan saya. Selang beberapa menit kemudian PIN baru saya dikeluarkan juga oleh CS yang berjilbab itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dia mendengarkan keluh kesah saya akhirnya beliau juga turut bicara. Dia mengakui kalau karyawan dia salah karena mengurus nomor PIN tanpa adanya buku tabungan. Oleh karena itu saya mengatakan BNI harus profesional.
Pimpinan BNI itu lalu meminta kartu profesi saya. Namun, saya terkejut sebab beliau akan membawa masalah ini ke polisi. Beliau tahu profesi saya dari CS Ade. Saya tidak mau memberikan kartu profesi saya itu karena dengan begitu saya merasa dituduh sebagai profesi gadungan.
Lalu beliau mengatakan, "saya ini punya kakak di (harian nasional terkemuka) namanya Momo". Beliau juga menambahkan, "anda tahu nggak, saya ini dulu Pimpinan BNI di Menteng. Di Menteng cuma ada satu BNI". Selain itu dia juga berkata, "saya ini sudah mengurus pejabat, menteri, sampai Tommy Soeharto. Saya ini preman Depok. Semua orang kenal saya. Saya ini juga pemain bola".
Lalu saya menyatakan apa hubungannya semua ini? Lucu Sekali. Namun, terakhir beliau meminta disudahi semua ini dengan berjabat tangan. Namun, saya tidak terima dengan perlakuan Pimpinan BNI Cabang UI Depok ini terhadap saya sebab beliau tidak meminta maaf kepada saya.
Saya tidak habis pikir. Seharusnya sebagai pimpinan bank terkemuka berkata baik-baik dan meminta maaf kepada saya. Namun, kata maaf tidak terlontar dari mulutnya maupun mulut CS BNI, Ade.
Menurut hemat saya BNI juga salah karena saat akan membuat PIN baru. Kenapa BNI mengurusnya meski tanpa buku tabungan? Kenapa salah dari awal tidak distop? Bank BUMN sekelas BNI sungguh tidak profesional. Saya berharap masalah ini diperhatikan dengan baik.
Niken WY
Komplek Pelni Depok
adp_1029@yahoo.com
Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait
(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.