Berharap Sony Ericsson K850i Seperti Asal

Pada bulan September 2008 saya membeli HP Sony Ericsson (SE) tipe K850i. Setelah 3 bulan pemakaian LCD seringkali berkedip ketika menekan keypad 1, 4, 7, 5, dan 0. Selain itu auto lens cover sering tidak berfungsi. HP tiba-tiba nge-hang dan sejumlah keluhan lainnya.

Akhirnya pada tanggal 20 Desember 2008 saya membawa HP tersebut ke Service Center SE di Bandung Electronic Centre (BEC) Lt 5. Menurut Customer Service yang bertugas yaitu Ibu Angel HP saya mengalami gangguan pada software (sehingga harus di-upgrade) dan kerusakan pada hardware, yakni LCD (sehingga
harus ditinggal minimal 3 hari).

Pada resi servis terlihat bahwa setelah diperiksa Ibu Angel ke dalam kondisi fisik HP saya bagus (Warranty Seal Condition Good dan pada kolom Technician Visual Checked tidak ada yang diberi tanda). Pada kolom Customer Clarification, hanya tertulis layar berkedip saat SMS, LCD kedip, autolens cover tidak berfungsi. Padahal masih banyak keluhan lain.

Tiga hari setelah masuk SE saya menelepon untuk menanyakan kabar HP tersebut. Saya diterima oleh Ibu Angel yang mengatakan bahwa HP tersebut mengalami gangguan software dan hardware (LCD). Ketika saya memberikan keterangan bahwa layar berkedip hanya untuk beberapa tombol saja. Ibu Angel kemudian menambahkan keterangan bahwa keypad-nya juga rusak.

Tanggal 30 Desember 2008 saya menerima telepon dari SE yang meberitahukan bahwa LCD dan Xenon Flash HP saya rusak dan harus diganti (saya lupa nama penelepon). Tetapi, saya harus menunggu lebih kurang 22 hari (bahkan sangat mungkin jika lebih) karena alasan pending spare part.

Di sini saya agak bingung karena tiba-tiba diberitakan Xenon Flash saya rusak. Sebagai informasi 30 menit sebelum diserahkan ke pihak SE saya sempat berfoto dengan HP tersebut dan tidak ada kerusakan. Apalagi pada flash-nya.

Pada 31 Desember 2008 saya memutuskan untuk mengambil HP tersebut karena akan saya pakai. Saya datang lagi ke SE BEC lantai 5 dan saya diterima oleh Ibu Ami. Ketika saya tanyakan perihal perlakuan apa yang telah dilakukan pada HP saya Ibu Ami menjawab tidak ada.

Setelah itu saya menanyakan beberapa pertanyaan mengenai kerusakan pada
software --sebagaimana diberitahu oleh Ibu Angel pada kali pertama dan beberapa gangguan yang tidak tertulis pada Customer Clarification yang sering terjadi, Ibu Ami dengan yakinnya menyambung-nyambungkan antara autolenscover yang tidak terbuka dengan Xenon Flash yang rusak.

Dia juga berkata, "yang tertulis di sini hardware-nya saja. Software tidak rusak. Kalau barang elektronik kan memang ngga bisa diprediksi. Itu bisa aja virus, kali!" Karena terburu-buru dan emosi menghadapi Customer Service (CS) yang bertugas saat itu yang bernada bicara mengajak berdebat dan menggurui saya akhirnya pulang. Berharap paling tidak kondisi HP saya seperti asal.

Saat di rumah alangkah terkejutnya saya saat mengetahui ternyata kaca flash HP saya retak. Saat dipakai mem-foto hasilnya hanya hanya hitam saja. Tidak ada gambar. Dari sini saya mengerti apa yang dikatakan dengan 'Xenon Flash-nya rusak' (atau mungkin dirusakkan). Dan ketika mencoba telepon ke SE Centre, nomor selalu dalam perbaikan.

Saya ingin menanyakan:
1. Apakah dalam prosedur pengecekan, teknisi atau siapa pun yang memegang HP tidak melakukannya dengan hati-hati sehingga HP rusak? Karena saya sangat yakin sebelum masuk ke SE kondisi fisik HP saya bagus (dapat dilihat dari resi).
2. Apa dibenarkan konfirmasi kerusakan HP berkali-kali berganti alasan? Karena sebagai customer saya merasa dibohongi. Apalagi setelah tahu ternyata kerusakan yang ada malah bertambah.
3. Apakah pihak SE sendiri tidak melatih Customer Service-nya agar berbicara dengan nada sopan, tidak mendebat, dan memilih kata-kata yang tidak berkesan seakan-akan customer tidak tahu apa-apa?

Akhir kata saya ingin mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kerja samanya.

Deannisa
Jln Sentosa No 94 A KPAD
Gegerkalong Bandung
dee_untoldfame@yahoo.com
08122252739

Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)