Beberapa Pengalaman Layanan Golden Bird

Suara Pembaca

Beberapa Pengalaman Layanan Golden Bird

- detikNews
Senin, 24 Nov 2008 13:12 WIB
Keluhan
Beberapa pengalaman buruk dengan Golden Bird:

- Pada tanggal 17 Oktober 2008 saya memesan Golden Bird bagi Direktur saya untuk jam 14.30. Drop dari kantor ke bandara. Tetapi, pada jam 13.30 pihak Garuda menghubungi saya karena pesawat yang seharusnya berangkat jam 17.15 baru bisa terbang jam 22.15.

Kemudian saya menghubungi Golden Bird untuk mengubah pesanan dan diterima oleh ibu Welha. Pesanan saya ingin ubah menjadi jam 17.00. Ternyata saya dikenakan cancellation fee karena mengubah pesanan 1 jam sebelum pick up time. Penjelasan ini tidak pernah diberikan oleh pihak Golden Bird ketika saya melakukan pesanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah beragumen cukup lama dan saya meminta untuk bicara dengan atasan Ibu Welha, setelah di hold cukup lama, akhirnya saya tidak dikenakan cancellation fee, dengan pesan, "hanya kali ini saja, setelah ini tidak bisa". Saya bertanya, kenapa ada cancellation fee, tetapi oleh pihak Golden Bird, seolah-olah saya meminta cancellation fee dihapuskan. Ini merupakan force majeur, saya tidak membatalkan, hanya mengubah jam.

- Booking code HO 242851, penjemputan tamu saya dari apartemen menuju bandara. Tamu saya tidak dijemput pada jam seharusnya, yaitu 14.30. Ketika saya menghubungi pihak Golden Bird sekitar pukul 14.50, dikatakan mobil baru berangkat dari Grand Melia Hotel.

Keterlambatan terjadi karena pihak Golden Bird sedang melakukan pergantian sistem. Padahal sekitar jam 12.00 lewat saya dihubungi pihak Golden Bird yang melakukan konfirmasi ulang atas pesanan saya. Saya hanya mendapatkan ucapan permintaan maaf dari Ibu Clara. Tanpa mampu menuntut ganti rugi atas kelalaian Golden Bird.

- Pada tanggal 22 Nopember 2008, pukul 22.38, saya menghubungi Golden Bird untuk booking tanggal 23 Nopember 2008 ke Taman Safari. Oleh Ibu Kiki, saya diharuskan melunasi pembayaran melalui kartu kredit atau transfer. Padahal pada tanggal 25 Oktober 2008, saya melakukan pemesanan Golden Bird untuk tujuan daerah Bogor, pembayaran tunai ke pengemudi.

Ketika saya bertanya, kenapa harus lunas sebelum pemakaian, dijawab oleh Ibu Kiki, untuk Taman Safari termasuk daerah Puncak, dan itu daerah luar kota. Sedangkan tanggal 25 Oktober 2008 merupakan charter. Saya pun bertanya, apa bedanya?

Setelah di-hold beberapa saat, saya pun bertanya, memangnya Bogor bukan luar kota dari Jakarta? Sementara ada suara perempuan di belakang Ibu Kiki yang berulang kali mengatakan, "tidak bisa, harus dengan kartu kredit atau transfer". Saya putuskan untuk mengakhiri pembicaraan dan saya katakan akan menghubungi Ibu Kiki lagi.

Saya menghubungi lagi Golden Bird pukul 23.45 dan diterima oleh Bapak Hasni (terdengar seperti itu namanya). Kali ini saya mendapatkan penjelasan lebih informatif, bahwa Goden Bird mempunyai pembagian zona untuk daerah hantaran.

Apakah Ibu Kiki staf baru selesai pelatihan dengan pengetahuan terbatas, sehingga hanya bisa bicara terbatas dengan apa yang telah tertulis di atas kertas dan harus bertanya dengan rekan senior?

Apakah petugas Call Center Golden Bird tidak diarahkan untuk memberi informasi yang diperlukan oleh orang yang menghubungi Golden Bird Call Center? Apalagi data saya di sana dibaca sebagai Bapak Ibrahim dengan nomor telepon yang saya tidak kenal. Padahal sebelum itu saya telah memberitahukan nomor telepon saya.

Budiyanto N
Jl Lingkar Mega Kuningan Jakarta
budiyantop@yahoo.com
08129380045



Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads