Harapan Evaluasi pada Pengembang Permata Depok

Saya membeli rumah di Permata Depok dengan Pengikatan Jual Beli Tanah/ Bangunan nomor 097/PPJB/KPR/III/2008, dan baru serah terima tanggal 25 Oktober 2008. Pengembangnya adalah PT Citrakarsa Hansaprima (NPWP: 01 539 224 4-431 000/ 01 539 224 4-412 001) dengan direktur utama Jopie Santoso. Pengembang ini juga sedang membangun komplek perumahan baru bernama Permata Depok Regency.

Permasalahan timbul setelah proses serah terima. Dimulai dengan pembuatan sumur pompa yang bermasalah sehingga tidak ada air yang keluar. Ini pun baru diselesaikan ketika saya sudah komplain berkali-kali kepada pengawasnya yaitu Bapak Rio dan Bapak Ucok.

Berikutnya adalah kualitas bangunan yang sangat memprihatinkan. Setiap hujan turun, pasti ada saja atap bangunan yang bocor, dinding yang rembes air, plafon gypsum yang berjamur, dan lain-lain. Padahal pengembang mengatakan bahwa ini adalah kualitas bangunan elit.

Terbukti dengan harga per meternya yang mencapai Rp 2,250,000. Tapi, nyatanya hal ini tidak terbukti, dan malah mengecewakan pihak konsumen. Dan ketika telah diperbaiki beberapa kali, setelah saya mengajukan komplain, hal ini masih terjadi. Sungguh aneh dan mengecewakan.

Terakhir adalah masalah biaya Akta Pembagian Hak Tanggungan (APHT) dan Akta Jual Beli (AJB) yang tidak transparan. Pihak marketing sedari awal tidak pernah mengkomunikasikan hal ini kepada saya selaku konsumen. Dan anehnya terjadi perbedaan biaya yang diberikan oleh staf PT Citrakarsa Hansaprima.

Staf yang pertama, Bapak Nur Slamet, mengatakan melalui SMS-nya biaya untuk APHT adalah Rp 1,500,000. Tetapi, staf marketing, Bu Rossa melalui SMS-nya mengatakan bahwa biaya APHT adalah Rp 2,000,000. Mengapa dualisme biaya ini bisa terjadi?

Demikian surat pembaca ini saya sampaikan, dengan harapan agar PT Citrakarsa Hansaprima lebih mengevaluasi pelayanan kepada konsumennya agar tidak mengecewakan.

Ichsan Budiawan
Permata Depok Sektor Mirah Depok
ichsan.budiawan@gmail.com
081398885522

Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)