Keluhan
Kasus ini berawal pada akhir bulan Maret 2008. Dengan diantar oleh kurir yang mengaku ditugaskan oleh ABN Amro dikirimkan sebuah amplop yang berisi kartu kredit ke alamat rumah saya. Ada pun sepanjang pengetahuan dan kesadaran saya tidak pernah saya maupun anggota keluarga saya melakukan hubungan dalam bentuk apa pun terkait dengan aplikasi permohonan kartu kredit ABN Amro Bank maupun kartu jenis keuangan lainnya yang diterbitkan oleh ABN Amro Bank hingga saat ini. Di samping itu saya tidak mempunyai rekening dalam bentuk apa pun di ABN Amro Bank hingga saat ini.
Maka pada awal bulan April 2008, pada pagi hari dan dari kantor saya, saya menghubungi ABN Amro (nomor telepon 021 2758 6777) dan diterima oleh karyawati ABN Amro Bank (saya tidak mengetahui namanya).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai jawaban, karyawati tersebut meminta saya untuk memasukkan kartu kredit tersebut beserta PIN-nya secara utuh dalam amplop ABN Amro Bank untuk diambil kembali oleh kurir dari ABN Amro Bank. Permintaan dari karyawati tersebut saya sampaikan kepada istri saya di rumah dan agar menyerahkan amplop tersebut kepada kurir ABN Amro Bank yang akan datang.
Beberapa jam kemudian datang kurir yang mnengaku dari ABN Amro Bank dengan mengendarai sepeda motor Suzuki Smash warna hitam, ke rumah saya dan bertemu dengan istri saya. Kemudian amplop berisi kartu kredit dan nomor PIN yang belum saya aktivasi tersebut dibawa oleh kurir dimaksud.
Akan tetapi pada awal bulan Mei 2008 datang kembali seorang kurir ke rumah saya dan memberikan amplop kepada istri saya. Setelah saya buka, amplop tersebut berisi tagihan kartu kredit ABN Amro Bank atas nama saya.
Saya terkejut karena saya telah berbicara dengan karyawati ABN Amro dan secara jelas telah menyatakan bahwa saya tidak berniat untuk mengajukan permohonan dan menggunakan kartu kredit mereka, dan saya telah meminta untuk membatalkan atau tidak melakukan aktivasi kartu kredit tersebut.
Maka saya menghubungi kembali nomor ABN Amro Bank di atas pada keesokan pagi hari dan diterima oleh seorang karyawati kembali. Saat itu saya menyatakan kembali kepada karyawati tersebut untuk segera meng-cancel dan atau mem-blok kartu kredit atas nama saya karena ada indikasi bahwa kartu kredit tersebut telah digunakan secara tidak sah dan tanpa sepengetahuan dan seizin saya.
Untuk meyakinkan maka pada tanggal 16 Mei 2008, pukul 10.10 WIB saya kembali menghubungi nomor ABN Amro Bank tersebut dan diterima oleh seorang karyawannya. Saat itu saya kembali menyatakan ketidaksetujuan saya untuk terdaftar sebagai pemegang kartu kredit ABN Amro Bank.
Namun, ternyata saya tetap menerima tagihan kartu kredit tersebut. Maka, pada tanggal 5 Juni 2008 saya kembali menghubungi ABN Amro Bank untuk yang ke sekian kalinya, dan diterima oleh karyawan lainnya. Kembali saya informasikan seluruh history dan kronologis tersebut, dan yang bersangkutan berjanji untuk melakukan klarifikasi dan menyelesaikan kasus ini. Beberapa kali saya kembali menghubungi karyawan dimaksud untuk meminta informasi penyelesaian kasus ini. Tetapi, tidak mendapat tanggapan positif.
Pada tanggal 12 Juni 2008 kembali saya mengubungi nomor telepon ABN Amro tersebut dan diterima oleh karyawan lain. Setelah saya informasikan kembali history tersebut, saya kembali mendapat pernyataan bahwa kasus ini akan segera diklarifikasi dan diselesaikan.
Hingga saat ini tidak ada informasi tidak ada informasi atau follow up dari karyawan-karyawan dimaksud kepada saya serta kepastian penyelesaian kasus saya ini. Di samping itu, secara reguler saya selalu dihubungi oleh orang yang mengaku karyawan dari ABN Amro Bank dan meminta saya untuk segera melunasi tagihan fiktif tersebut.
Untuk itu saya meminta klarifikasi dari ABN Amro Bank dan penyelesaian kasus tagihan fiktif saya ini sesegera mungkin. Serta pengembalian uang yang telah dengan sangat terpaksa saya setorkan kepada ABN Amro Bank tersebut di atas, mengingat saya tidak pernah menggunakan satu kali pun kartu kredit dan atau kartu jenis pembayaran apa pun dari ABN Amro Bank.
Dan telah 5 kali lebih rumah dan keluarga saya didatangi dan diteror oleh mereka yang mengaku sebagai Debt Collector (ciri-ciri berbadan tegap dan bertato) dari perusahaan yang menjalin kerja sama dengan ABN Amro Bank untuk melakukan penagihan-penagihan pembayaran.
Saya mengharapkan perhatian dan kerja sama dari manajemen ABN Amro Bank atas kasus ini demi nama baik/image ABN Amro Bank di Indonesia. Tidak menjadikan saya sebagai korban/victim. Terima kasih atas perhatian dan kerja samanya.
Hormat saya,
Rachmat
Jl Pisang Lampung
Kota Baru Bekasi Barat
Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait
(msh/msh)
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.