Bukankah SMPN 49 Jakarta Sudah Gratis?

Suara Pembaca

Bukankah SMPN 49 Jakarta Sudah Gratis?

- detikNews
Kamis, 09 Okt 2008 10:26 WIB
Keluhan
Saya mempunyai anak yang sekolah di SMPN 49 Jakarta. Kenapa saya memilih (keinginan anak saya padahal saya lebih ingin ke SMPN 81 Jakarta) sekolah ini?

Pertama, awalnya saya dapat informasi bahwa sekolah ini berstandar Nasional. Tentunya dengan kualitas yang bagus dari segi pengajarannya dan sarana-prasarananya. Kedua, berharap karena ini SMPN di Jakarta yang sudah dibebaskan biaya-biayanya sehingga bisa meringankan saya yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil rendahan.

Ternyata kedua harapan tersebut tidak sepenuhnya terpenuhi. Kenapa? Ternyata kualitas pengajarannya boleh dikatakan masih kalah dengan sekolah di daerah sewaktu saya sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contohnya: tidak jarang guru yang mengajar hanya memberikan tugas saja kemudian keluar kelas entah ke mana. Bahan-bahan kimia laboratorium kok siswa disuruh menyediakan sendiri (kalau objeknya mungkin masih dapat ditolerir).

Dan juga sewaktu kelas 1 kami disuruh membayar uang bulanan Rp 150,000 (seratus lima puluh ribu rupiah) ditambah sejumlah dana lainnya. Di kelas 2 kami juga disuruh membayar uang bulanan yang sudah ditentukan sekolah sebesar Rp 200,000 (dua ratus ribu rupiah).

Uang-uang tersebut digunakan untuk apa kami tidak diberikan rinciannya. Sedangkan sekolah di SMPN 49 Jakarta bukankah sudah digratiskan? kenapa masih ada pungutan sebesar itu?

Abdi
Pondok Gede Indah D12/13 Bekasi
abdidalam@ymail.com
02184308440



Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads