Pengalaman Tak Nyaman Saat Naik Lion Air

Suara Pembaca

Pengalaman Tak Nyaman Saat Naik Lion Air

- detikNews
Senin, 06 Okt 2008 13:36 WIB
Keluhan
Selama 20 hari mulai 5-24 September 2008 saya bersama dua teman mengadakan roadshow ke sejumlah kota. Sebagai sarana transportasi kami menggunakan pesawat terbang. Dari Surabaya ke Makassar kami naik Batavia Air. Makassar ke Balikpapan kami naik Garuda. Dari Balikpapan ke Jakarta kami naik Lion Air. Dari Jakarta ke Palembang kami naik Sriwijaya Air. Dari Palembang ke Medan via Jakarta kami kembali naik Lion Air.

Selanjutnya saat perjalanan pulang dari Medan ke Semarang via Jakarta kami kembali naik Lion Air. Kami membeli tiket lewat agen di Medan dengan jadwal penerbangan hari Rabu tanggal 24 September 2008 pukul 09.00. Tiket Lion Air Medan - Jakarta kami beli seharga Rp 919.000. Sedangkan tiket Jakarta - Semarang seharga Rp 417.000.

Kami sampai di Bandara Polonia Medan tepat pukul 08.30 WIB. Begitu tiba di area parkir bandara saya buru-buru menuju loket check in. Sementara dua teman saya mengurusi tas dan beberapa kardus berisi oleh-oleh. Saat tiba di loket check in waktu menunjukkan pukul 08.40 WIB. Tiga tiket Lion Air langsung saya serahkan ke petugas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah tiket diperiksa beberapa saat saya sempat 'dilempar' ke petugas di meja sebelah. Petugas laki-laki itu langsung bilang kalau saya sudah terlambat. Dan, jika akan ikut penerbangan berikutnya pukul 11.00 WIB terkena denda 75 persen dari harga tiket. Itu pun jika kursinya masih ada.

Saya sempat berdebat dengan petugas itu. Sebab, waktunya masih 20 menit. Saya sempat membandingkan ketika penerbangan dari Makassar ke Balikpapan naik Garuda. Saat itu kami datang 5 menit sebelum jadwal take off. Tapi, masih dilayani dengan baik.

Saya kemudian menghubungi dua teman saya yang masih di pintu pemeriksaan. Dua teman saya itu sempat menemui pimpinan Lion Air di Bandara Polonia. Tapi, hasilnya nihil.

Saya sempat berpikir jangan-jangan karena menjelang lebaran menjadi ajang 'permainan' petugas untuk mendapatkan keuntungan. Jangan-jangan kursi kami sudah dijual ke orang lain. Maklum. Saat arus mudik Lebaran orang antre mendapatkan tiket. Bahkan, harga tiket meroket hingga dua kali lipat.

Setelah segala cara ditempuh tak membuahkan hasil akhirnya kami pun membayar denda 75 persen kali tiga orang untuk penerbangan pukul 11.00. Sedangkan penerbangan dari Jakarta ke Semarang kami membeli tiket baru Sriwijaya Air seharga Rp 718,000 per orang.

Tiket Lion Air kami dikembalikan 50 persen dari harga tiket. Jika ditotal
berikut dendanya kami bertiga harus mengeluarkan kurang lebih Rp 8 juta untuk
perjalanan udara dari Medan ke Semarang.

Yang menjengkelkan lagi saat check in pukul 11.00 petugas itu kembali berulah. Tripot kamera yang selama ini tidak harus dibungkus saat masuk bagasi diminta untuk dibungkus plastik. Padahal di Bandara Polonia membungkus barang dikenakan tarif Rp 30,000. Teman saya sempat mencak-mencak kepada petugas itu.

"Kami sudah tujuh kali penerbangan, tripot ini cukup ditali, tapi di sini kok harus dibungkus plastik, macam apa pula ini!" Kata teman saya dengan nada tinggi. Tapi, dengan enteng petugas itu menjawab, "ini Medan, Bang." Teman saya yang kebetulan orangtuanya asli Medan makin marah.

Kami sempat menjelaskan kalau saat penerbangan sebelumnya dengan Lion Air dari Balikpapan ke Jakarta dengan tarif Rp 719.,000 per orang tripot itu juga tak perlu dibungkus. Masak sih sama-sama Lion Air aturannya beda? Tapi, petugas itu tak mau tahu. Hal ini membuat teman saya semakin marah.

Karena masih puasa saya pun meredam kemarahan kawan saya. Dan, tripot itu pun kami bungkus plastik dengan membayar Rp 30,000. Kami juga sempat mengikat kardus dengan membayar Rp 10,000 per tali. Padahal, hampir di semua bandara mengikat kardus atau barang lainnya gratis. Alias tak perlu membayar. Bandara Polonia memang unik.

Yang saya sesalkan kenapa Lion Air membuat aturan berbeda? Apakah permintaan untuk membungkus tripot itu agar petugas di bagian pembungkus mendapat 'sangu' buat Lebaran?

Ya, begitulah pengalaman tak nyaman kami saat naik Lion Air. Mudah-mudahan pengalaman kami ini tidak terulang pada Anda. Untuk manajemen Lion Air saya
berharap untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

Bukan tidak mungkin akibat kejadian ini banyak pelanggan yang beralih ke maskapai penerbangan lain. Jika Lion Air ingin maju maka berikan pelayanan sebaik mungkin kepada pelanggan. Bukan malah sebaliknya. Pelayanan yang mengecewakan!

Arif Riyanto
Jalan Perintis Kemerdekaan 77 Watugong Semarang
Email: arief30002000@yahoo.com
HP 08122887287



Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads