Mohon Perhatian Layanan Taksi Bandara Sukarno Hatta

Suara Pembaca

Mohon Perhatian Layanan Taksi Bandara Sukarno Hatta

- detikNews
Jumat, 12 Sep 2008 14:28 WIB
Keluhan
Rabu, 10 September 2008 istri saya berangkat ke Jakarta. Dari bandara menuju Hotel istri saya menggunakan jasa taksi yang memang sangat banyak di bandara. Ketika istri saya sedang menunggu taksi berwarna putih (saya tidak tahu merek taksinya) yang sedang berjalan pelan tiba-tiba dari arah belakang menyalib taksi berwarna hitam (Astro Taksi Driver Wahyudin) dan langsung berhenti tepat di depan istri saya.

Oleh karena sudah menahan mual sejak di pesawat (istri saya sedang hamil 2 bulan). Tanpa pikir panjang lagi istri saya langsung naik taksi tersebut menuju Hotel Ciputra.

Di perjalanan istri saya melihat argo yang tidak sempat diperhatikan saat naik. Ternyata kondisi argo tersebut agak kabur dan susah terbaca. Walupun demikian istri saya tidak begitu mempermasalahkan kondisi tersebut karena berpikiran paling mahal untuk ke Hotel Ciputra tidak bakal lebih dari Rp 100,000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan pengalaman istri yang memang sering naik taksi kalau sedang di Jakarta untuk tujuan kantor kami (kami satu kantor) yang berada di Medan Merdeka Barat atau ke Hotel Tamarin atau Arkadia di Wahid Hasyim yang notabene lebih jauh kami tidak pernah bayar lebih dari Rp 100,000. Itu pun sudah menggunakan armada taksi yang sedikit lebih mahal daripada taksi yang memasang tarif lama di kaca depannya.

Begitu sampai di hotel dan akan membayar ongkos taksi ternyata supir taksi (Sdr Wahyudin) meminta ongkos sampai Rp 130,000 dan tentu saja istri saya keberatan dengan jumlah tersebut karena selain argo yang tidak begitu jelas terbaca berdasarkan pengalaman seharusnya ongkosnya juga tidak sampai segitu. Setelah sedikit berdebat akhirnya istri saya membayar ongkos sebanyak yang diminta supir taksi.

Masalah sebenarnya yang ingin saya angkat di sini bukan jumlah ongkos yang harus dibayar. Tapi, lebih pada kejujuran seorang supir Taksi Astro bernama Wahyudin. Apalagi saat ini kita sedang berada di bulan Ramadan.

Masalah lain yang tidak kalah pentingnya adalah pembinaan taksi bandara oleh pihak-pihak terkait. Bandara Sukarno - Hatta adalah gerbang Indonesia, dan awal pencitraan orang terhadap Indonesia dan Jakarta. Bagaimana mungkin orang akan nyaman berada di Indonesia atau Jakarta apabila ketika baru sampai saja sudah disuguhkan praktek-praktek kecurangan seperti tadi.

Istri saya yang sangat sering ke Jakarta, terpelajar, dan tidak ada kesan dari daerah. Bahkan pernah tinggal di Jakarta masih bisa mendapatkan perlakuan seperti itu.

Apalagi orang-orang dari daerah atau warga asing yang baru pertama kali datang ke Jakarta. Mungkin bisa menjadi korban penipuan yang lebih parah dari supir taksi yang notabene sudah dapat lisensi dari pengelola bandara untuk melayani pengunjung bandara.

Mohon kasus ini bisa menjadi perhatian manajemen Astro Taksi, Angkasa Pura, dan pihak terkait lainnnya. Terima kasih.

Romes
Asrama TNA AD Lapai Blok L/6 Padang
romes.fernando@gmail.com
07519722222



Keluhan diatas belum ditanggapi oleh pihak terkait

(msh/msh)
Kirimkan keluhan atau tanggapan Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik. Redaksi detikcom mengutamakan surat yang ditulis dengan baik dan disertai dengan identitas yang jelas. Klik disini untuk kirimkan keluhan atau tanggapan anda.



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads